-->

Penanganan Panen dan Pasca Panen Produk Hortikultura

advertise here
Penanganan Panen dan Pasca Panen Produk Hortikultura
Penanganan Panen dan Pasca Panen Produk Hortikultura


Belajar mengenai panen dan pascapanen produk hortikultura, tidak terlepas dari beberapa proses pemacu kematangan suatu produk hortikultura. 

Oleh karena itu sebelum menjelaskan lebih jauh, maka kita terlebih dahulu harus mengetahui beberapa pengertian dan istilah-istilah yang digunakan dalam mempelajari penanganan panen dan pascapanen produk hortikultura.

Etilen merupakan hormon yang dikenal dengan rumus kimia C2H4 yang berperan dalam pemacu kemasakan buah. Jika kita menyimpan sayur dan atau buah maka sangat dipengaruhi oleh etilen dan proses respirasi.

Etilen yang merupakan hormon itu saling berhubungan dengan proses respirasi dalam masa simpan buah sedangkan untuk wujud etilen dan respirasi adalah berbeda. 

Seperti yang telah di singgung bahwa etilen merupakan hormon makan secara alamiah etilen itu sudah ada tergantung tingkat komoditas.

Ketika etilen banyak dalam buah atau sayuran, maka respirasi meningkat. Apabila respirasi meningkat maka kerusakan terhadap buah atau sayuran akan semakin cepat dan lama penyimpanan menjadi singkat. Respirasi meningkat pada saat buah atau sayuran di panen merupakan ha yang tidak bisa dihindari oleh petani maka diperlukan perlakuan setelah panen atau saat pascapanen.

Panen tanaman hortikultura adalah rangkaian kegiatan pengambilan hasil budidaya berdasarkan umur, waktu dan cara sesuai dengan sifat dan atau karakter produk.

Pascapanen produk Hortikultura adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari pengumpulan hasil panen, proses penanganan pascapanen hingga produk siap diantarkan ke konsumen.

Bangsal pascapanen adalah bangunan yang memenuhi syarat sebagai tempat aktivitas penanganan pascapanen yaitu sebagai tempat; pengumpulan, pemilihan, pembersihan/pencucian, pelapisan, pengeringan, penganginan, pengkelasan, pengemasan, dan pelabelan serta penyimpanan.

Pelaku usaha hortikultura adalah petani, ataupun organisasi petani seperti gapoktan dan sebagainya, atau juga perusahaan yang melakukan usaha hortikultura, baik berbentuk badan hukum atau badan hukum yang didirikan dan berkedudukan di wilayah Republik Indonesia.

Setelah mengetahui beberapa istilah penting diatas maka ana juga perlu untuk mengetahui beberapa istilah lain yang digunakan dalam dunia pertanian adalah:

Higenis adalah kondisi untuk menjaga kesehatan para pekerja yang melakukan aktivtas di dalam bagsal pascapanen.

Sanitasi adalah kondisi yang menjadikan bangsal dimaksud bebas dari segalah kotoran, bau tidak sedap, yang disebabkan oleh sampah akibat aktivitas atau karena organisme pengganggu tanaman (OPT).

Kelompok Komoditas Hartikultura Berdasarkan Penanganan Panen dan Pascapanen

  • Florikultura

Florikultura adalah salah satu kelompok tanaman hortikultura yang bagian atau keseluruhannya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan keindahan, keasrihan, dan kenyamanan lingkungan didalam ruang tertutup dan atau terbuka.

  • Tanaman Obat
  • Tanaman Buah
  • Tanaman Sayuran

Pertimbangan-pertimbangan dalam melakukan pascapanen

Beberapa pertimbangan dalam melakukan pascapanen meliputi kondisi lingkungan dan ekonomis.

Kondisi Lingkungan

  • Oksigen O2
Jika oksigen dalam jumlah yang sangat banyak pada saat penyimpanan atau dalam buah atau sayuran itu sendiri maka proses respirasi akan berlangsung dengan cepat.
  • Kadar Karbondioksida
Karbondioksida mempengaruhi proses respirasi, jika jumlah  CO2 menjadi banyak maka proses respirasi akan diperhambat.
  • Suhu
Suhu sangat berperan penting dalam proses reaksi enzim. Teorinya adalah setiap kenaikan 10 derajat celcius maka kecepatan reaksi respirasi akan mengikat dua kali.
  • Kelembaban
Untuk kelembaban sendiri, sangat mempengaruhi produk komoditas hortikultura. Namun setiap komoditas mempunyai toleransi yang berbeda-beda. Contoh bawang dan cabai tidak dapat bertahan pada kelembaban tinggi. Apabila kelembaban tinggi akan memacu mikroorganisme hidup dan komoditas akan cepat rusak.


Ekonomis 

Pertimbangan ekonomis bisa meliputi:

  • Biaya
Jika produsen atau petani ingin melakukan penanganan pascapanen maka diperlukan biaya yang sangat besar karena pastinya memerlukan teknologi yang mumpuni pula. Misalnya untuk mempertahankan kesegaran sayur yang ibu anda beli dari pasar saja pastinya harus menggunakan lemari pendingin  jika dibeli  dalam jumlah banyak.
  • Jarak
Perlu dipertimbangkan jarak dari lahan ke pasar. Jika mendukung sara dan prasaran transportasi maka cukup menguntungkan untuk komoditas yang dikembangkan.

Jika jarak lahan atau tempat produksi dekat dengan pasar, maka produsen akan langsung memasarkan kepada konsumen.

Namun, jika jaraknya jauh maka setelah panen pastilah membutuhkan biaya untuk penanganan pascapanen sebelum menuju ke pasar atau konsumen.

  • Jumlah
Jika jumlah panen sedikit, maka bisa saja produknya langsung dipasarkan dan langsung dibeli. Namun jika panennya dalam jumlah banyak dan yang dijual adalah sedikit maka pastinya ada yang disimpan dan diperlukan biaya untuk perlakuan pada saat disimpan .