-->

Mengenal Spodoptera Litura (Fabricius) (Lepidoptera, Noctuidae)

advertise here

Spodoptera Litura (Fabricius) (Lepidoptera, Noctuidae)

Spodoptera Litura termasuk golongan hama yang sangat merusak karena tipe ulat yang memakan daun muda.

Jika tidak ditangani segera maka akan menimbulkan kerugian yang besar. Oleh karena itu mari kita lihat bagaimana Spodoptera Litura ini. Nama ilmiah adalah Spodoptera Litura, dengan tipe umum ulat ini yaitu pemotong rumput.

Tetapi untuk bidang pertanian sendiri, Spodoptera Litura sendiri dikenal dengan nama ulat grayak, atau buasanya orang menyebut ulat tentara.

Mengulas tentang sejarah penamaan Ilmiah, ulat grayak ini sebelumnya dikenal dengan nama Prodenia Litura (fabricious). Kemudian untuk wilayah seperti Afrika dan Eropa menyebutnya dengan Spodoptera Littoralis (Bosid.).

Jika melihat segitiga penyebaran penyakit, tanaman inang yang merupakan tempat hidup yang baik Spodoptera Litura adalah jagung, padi, tebu, tomat, kubis, jeruk, kacang panjang, kacang buncis, jarak, lombok, kentang, kangkung, bawang, kacang tanah, genjir, pisang, dan bayam, serta beberapa jenis gulma lainnya.

Serangga ini merupakan serangga perusak bahkan saat masih stadia ulat. Spodoptera Litura memakan daun tanaman sehingga daun menjadi berlubang. 

Apabila daun tanaman berlubang maka  akan berpengaruh pada proses fotosinteis.

Gambar Spodotera Litura
Spodoptera Litura


Selain itu ulat grayak atau Spodoptera Litura ini mempunyai kebiasaan hidup menggerombol pada satu tempat. 

Jika pada tanaman hortikultura seperti tomat, anda harus cermat memperhatikan pada bagian bawa daun secara intensif. Sebab Spodopter Litura biasanya bergerombol dibawah daun.

Kerusakan akibat serangan Spodoptera Litura
Kerusakan tanaman jagung milik petani akibat serangan Spodoptera Litura


Siklus hidup Spodoptera Litura

Beberapa fase seperti:

---> Telur; Biasanya diletakan bergerombol, satu kelompok dapat berisi 25 sampai 500 butir, tertutup oleh semacam beledu berbulu yang berwarna cokelat kekuningan. Biasanya terdapat pada daun dan bagian-bagian tanaman lain. Masa inkubasi telur ini  antara 2 sampai 4 hari.

---> Ulat; Ulat yang baru menetas berwarna kehijauan dengan sisi samping hitam kecoklatan. Lama stadia fase ulat ini adalah 20 sampai 46 hari, dengan 5 kali instar. Untuk perlu diketahui instar adalah tahap perkembangan arthropoda, seperti serangga, di antara setiap mabung, hingga kematangan seksual tercapai. Arthropoda harus melepaskan exoskeleton untuk menumbuhkan atau mengambil bentuk baru. Ulat yang tumbuhnya sudah sempurna akan berwarna hijau kelihatannya dengan beberapa garis dibagian punggungnya.

---> Kepompong; Fase kepompong ini biasanya lama stadia 8 sampai 11 hari dengan ciri-ciri kepompong berwarna cokelat kemerahan. Panjang kepompong berkisar 1,6 cm, dan berapa biasanya dalam tanah gembur atau pasir. 

---> Dewasa; Ciri-ciri pada fase ini adalah sayap depan yang berwarna keperakan, ada juga berwarna cokelat. Sedangkan untuk sayap belakang berwarna putih dengan corak hitam. Seperti yang telah dibahas di atas mengenai kemampuan berkembang biak Spodoptera Litura ini, bahwa fase dewasa ini jika bertelur akan mampu menghasilkan sebanyak 2000 sampai 3000 butir selama 2 sampai 6 hari. Total perkembangan dewasa ini selama 30 sampai 61 hari.

Cara pengendalian Ulat Grayak

Cara pengendalian pada umumnya terdapat dua cara yaitu melalui kimi dan musu alami. Sedangkan untuk teknik, anda bisa gunakan fisik mekanik, dan sebagainya. Mari kita bahas mengenai cara pengendalian ulat grayak atau Spodoptera Litura ini.

Pengendalian dengan cara Kimia

  • Greta
Insektisida dengan Merek Dagang Greta
Insektisida dengan Merek Dagang Greta
  • Sidasat
Insektisida dengan merek dagang Sidasat
Insektisida dengan merek dagang Sidasat


  • Tronton
Insektisida dengan merek dagang Tronton
Insektisida dengan merek dagang Tronton

Pengendalian dengan musuh alami

Jika anda ingin mengendalikan dengan musuh alami anda perlu menggunakan:

Musuh alami ulat grayak untuk ordo Hymenoptera adalah 
  1. Perilampus naseotes,
  2. Apanteles sp., 
  3. Telenomus sp., 
  4. Apanteles ruficrus, 
  5. Telenomus nawai, 
  6. Brachymeria sp., 
  7. Bracon sp., 
  8. Charop lengiventis,
  9. Chelonus sp., 
  10. Euplectrus platyphenae,
  11. Nithobia sp., 

Untuk ordo Diptera adalah 
  1. Tachinidae, 
  2. Podomiya setosa, 
Untuk ordo Hemiptera adalah Harpactor sp. 

Pengendalian lainnya:

  • Biasanya pada Dewasa cenderung tertarik tentang cahaya, maka dapat anda pasang perangkap cahaya. Perangkap cahaya dipasang dengan lampu untuk dibawah diberi baskom yang telah diisi dengan air dan minyak tanah. Untuk lebih efektifnya silahkan tempatkan pada banyak tempat.
  • Memeriksa selalu tanaman budidaya dan mengambil kelompok telur yang baru menetas lalu memusnahkan nya.
  • Melepaskan musuh alami
Demikian artikel ini. Selamat mencoba dan mempelajari.


Penulis:

 Yohanes Karolus Silverius, S.Tr.P