-->

Di Kampung Haumeni, Bikomi, Timor Tengah Utara Ada Suku Laek Molo dan Suku Laek Metan; Sejarah Tahun 1794-1800

advertise here
Ada dua suku besar yang sangat berpengaruh di kampung Haumeni yakni Suku Laek Molo dan Laek Metan.

Dikisahkan pada zaman dahulu nenek moyang Suku Laek Molo dan Suku Laek Metan datang ke wilayah Haumeni, mereka berasal dari Ume Nij Faon Pinis Malai Mutin Lopo Nij Faon Pilis Malai Mutin, Lospalos Timor Leste. Namun cerita ini ada dua versi.
Gambar Radja van Soefa (Timor); Gambar Hanya Pemanis
Gambar Radja van Soefa (Timor); Gambar Hanya Pemanis


Versi I

Kedatangan mereka semata-mata untuk berdiam diwilayah Haumeni sebagai masyarakat biasa namun menurut penuturan sejarah, kedatangan kedua suku ini karena melihat nyala bara api pada malam hari (paok pinaf sobat). 

Namun ada hal yang sangat penting yakni kedatangan mereka membawa Genggang (suni). Selain itu, Suku Laek Molo dan Suku Laek Metan ini mempunyai kelebihan atau keahlian tertentu. 


Beberapa sumber mengatakan bahwa yang pertama datang yakni Laek Molo Uis Manu dan Laek Metan Suf Sila dengan menyinggahi Oenun bian-bian, Baihale bian-bian, Lobos, Liabat, Kakniu ben nahe, Pineon faot bena, Maurius nunamaunu, Teke noksanaunu, Taupi nok sanak, Obam tamnau lasi, Naije tapenpah, Naen fatumnan, Usaep leu ta lot, Telen kefamenanu, Panfin pen’o, Pubina ban toaf, Muabam neubabu, Onet natas, Fufleu ma nakleu, Puti sainon, Nekem’mnanu kuam mnasi, Bonjem talile, Kaem oel apot, Poen ma’oe haumen ai saf.

Dikutip dari Jurnal Sejarah Suku Laek Molo Dan Suku Laek Metan "Benediktus Molo" (70: Tokoh Adat) menerangkan bahwa "Mereka menemui Benia Kaijabas atau Nule dan Kolo di Bijalis untuk pertama kali dan melanjutkan perjalanan ke Haumen dan disinilah mereka menemui Sasi Tpoy. Yang datang pertama hanya laki-laki saja, datang dan pulang yang ke tujuh kali baru membawa istri datang juga ke tempat tujuan, datang yang pertama kali sampai ke enam itu kedatangan mereka ingin mensurvei jalan agar bisa tiba ditempat yang dimaksud".


Jadi, di Kampung Haumeni inilah leluhur Bikomi ini memutuskan untuk menetap. Bnoko Haumen terletak 50 m dari pemukiman Desa Haumeni, bnoko Haumen merupakan pusat purbakala zaman mengalitik dan tempat pelaksanaan upacara adat penobatan seseorang menjadi raja dan syukur atas panen. Ketika sudah tiba di Kampung Haumen
sempat bertemu dengan penguasa tanah yang dikenal dengan sobat Taek Sasi Tpoy, setelah ketemu yang pertama kali yang dilakukan oleh Sasi Tpoy terhadap pendatang adalah istilah kaos pilu (Taneo, dkk., 2019).

Jadi setelah melaksanakan kaos pilu, para tuan tanah memberikan tanah kepada nenek moyang itu untuk kemudian menjadi tempat tinggal dan kemudian mereka mulai membangun rumah adat. 

Sedangkan suku Sasi bergeser ke Faot Belan dan Lake tetap di Bnoko Haumen yang sekarang dikenal sebagai Faot Leu atau tempat pemujaan para leluhur.


Versi II


Di kutip dari Sumber "Jurnal Sejarah Suku Laek Molo Dan Suku Laek Metan" menurut salah satu penutur (Anggelinus Taek (75 thn selaku Tua adat) menyatakan bahwa asal usul kedatangan suku Laek Molo dan suku Laek Metan Timor Leste dan Belu atau arah matahari terbit (manse saen) yang datang pertama dari suku Laek Molo yaitu Uis Manu dan suku Laek Metan yaitu Suf Sila maksud dan tujuan mereka datang yakni ingin mencari bara api yang ada di Wilayah Bikomi ketika mereka datang hanya membawa makanan menta dan makan juga makanan menta karena waktu itu belum ada api, setelah sampai di paok pinaf sobat taek baru bisa dapat memasak dan makan makanan masak karena sudah ada api, datang dan pulang yang ketujuh kali mereka membawa istri ikut ke tempat yang dimaksud. Pertama kali yang mereka temui adalah Sasi, Kolo dan Nule tetapi penguasa tanah waktu itu sobat Taek.

Ketika mereka sudah masuk sampai wilayah Bikomi Kampung Haumen waktu itu namanya paok pinaf sobat (artinya api dipuncak) paok pinaf sobat dikenal sebagai penghasil api pertama di Pulau Timor, yang tentunya dibutuhkan oleh banyak orang di Timor sehingga kedudukannya diperhitungkan oleh  kerajaan-kerajaan di Timor.

Kondisi ini menyebabkan paok pinaf sobat sangat rentan dikuasai bangsa lain, maka kemudiaan kerajaan lain datang ke wilayah paok pinaf sobat. 

Ada pula kerajaan-kerajaan yang datang mendahului raja Lake yaitu: Benu, Afoan, Liurai dan Sonbai akan tetapi tidak dapat menembus ke Kampung Haumen(Paok pinaf sobat). 

Ketika waktu itu kekuatan prajurit paok pinaf sobat sangat disegani, ada salah satu prajurit yang bernama Kita Matam Mtasa Obe Sijao.

Salah satu kekuatan yang muncul lagi adalah Lake dari ufuk Timur mereka merupakan raja yang disegani oleh kerajaan lain, kehadiran Lake di Kampung Haumen dibarengi dengan peristiwa kekuasaan yang pada saat itu dipimpin oleh Raja Taek Sasi Tpoy.

Karena raja Lake sangat kejam ia dapat menghabiskan prajurit dan rakyat paok pinaf sobat , sehingga kekuasaan wilayah di serahkan ke suku Lake atau Raja Lake dan dari Raja Lake inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Bikomi.

Kerajaan yang didirikan oleh Usi Lake ini cukup disegani pada masa itu, dan pendiri Kerajaan Bikomi yakni Usi Lake. Setelah kaos pilu dan mereka di nobatkan sebagai raja maka dari situ mereka mulai membangun Rumah Adat. 

Dan suku Sasi berpindah ke Faot Belan dan Lake ke Bnoko Haumen, yang tempat itu masih ada sampai saat ini yang sekarang dibuat sebagai tempat pemujaan parah leluhur nenek moyang yang disimbolkan dengan batu pemali (faot leu).


Sumber: Taneo., M., 2019. Sejarah Suku Laek Molo Dan Suku Laek Metan Di Kampung Haumeni Wilayah Bikomi Timor Tengah Utara Tahun 1794-1800. Program Studi Pendidikan Sejarah. FKIP. Undana