NEGERIPAUS.BLOGSPOT.COM 22/06/22- Agama Islam menurut beberapa literatur menyebutkan pertama kali masuk ke wilayah Nusa Tenggara Timur terhitung sejak tahun 1500-an di bawah oleh pedagang dan Ulama.
Dapat diketahui bahwa untuk pertama kalinya pedagang dan ulama itu singgah di pulau Solor yang sekarang masuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Flores Timur.
Ulama yang kemudian menjadi Sultan Menanga itu adalah Syahbudin bin Salman Al Faris.
Gambar Beberapa Wajah Pria Di Solor Selatan/ Gambar Ini Hanya Pemanis |
Perkembangan Islam semakin baik dan telah merambah ke wilayah lainnya yakni Ende, Alor, Seluruh pulau Flores, Timor, dan Sumba.
Seperti halnya Misionaris Dominikan, Sultan Menanga Syahbudin bin Salman Al Faris menggunakan pendekatan penyebaran agama Islam dengan memegang tokoh-tokoh kunci atau para pembesar pribumi di wilayah itu.
Para Sarjana pada abad ini telah melakukan penelitian tentang sejarah masuknya Islam di Nusa Tenggara Timur seperti Abdul Kadir G. Goro yang menyatakan bahwa masuknya agama Islam di Kupang erat hubungannya dengan penyebaran agama Islam di Indonesia.
Dari Ternate, Islam meluas meliputi pulau-pulau di saluruh Maluku, dan daerah pantai Timur Sulawesi.
Selain itu Munandjar Widiyatmika di Kupang, mengatakan bahwa, “Dari sumber-sumber sejarah yang berhasil saya himpun, agama Islam masuk pertama kali di pulau Solor di Menanga pada abad ke-15 kemudian ke Ende dan Alor,” katanya dalam suatu wawancara terkait masuknya agama Islam pertama di Nusa Tenggara Timur.
Munandjar juga berpendapat bahwa Solor menjadi daerah pertama penyebaran agama Islam di Nusa Tenggara Timur karena letaknya strategis dengan bandar-bandar penting di Pamakayo, Lohayong, Menanga dan Labala, sangat penting bagi kapal yang menunggu angin untuk melanjutkan pelayaran ke Pulau Timor dan Maluku, demikian pula Ende dan Alor.
“Masuknya agama Islam dibawa oleh pedagang sehingga wajar kalau penyebarannya dilakukan mulai disekitar bandar-bandar strategis yang banyak dikunjungi para pedagang Islam dari luar, dan Solor adalah daerah peristirahatan sebelum ke pusat penghasilan cendana di pulau Timur,” katanya.
Bahkan ketika Portugis sendiri membangun benteng di Pulau Solor karena Solor merupakan daerah yang paling penting untuk beristirahat sambil melanjutkan perjalanan ke pulau Timor.
Dikisahkan bahwa Sultan Menanga menikah dengan seorang puteri Raja Sangaji Dasi dan menjadi orang pertama di Wilayah Nusa Tenggara Timur yang memeluk agama Islam lalu anggota keluarganya pun ikut memeluk Islam.
Dengan masuknya Sangaji Dasi menjadi Islam maka pengikutnya pun banyak yang menjadi Islam.
Demi membalas dendam pada Portugis dan kepentingan penyebaran agama Islam di Pulau Solor, maka Sultan Menanga kemudian ditempatkan di perbatasan antara kerajaan Lamakera dan Lahayong dan berhasil membangun kampong muslim pertama di Menanga.
Dari situlah agama Islam kemudian tersebar ke daerah lain seperti Alor, seluruh Flores, Timor, dan Sumba.
Setelah masuknya agama Islam di Wilayah Nusa Tenggara Timur dan memegang beberapa tokoh penting pribumi namun Islam belum membentuk Lembaga Sosial dan Lembaga Pendidikan terhitung sejak masuk Abad ke 16.
Sedangkan di Kupang sendiri Kristen Protestan dan Katholik telah bergerak dalam Lembaga Pendidikan dan Lembaga Sosial.*NP