-->

Pohon Dari Abad 17 di Bangun Kapel di Dalamnya

advertise here
Kapel Pohon Ek, Di Allouville - Belleffosse, Perancis (Foto: Francechurch)

Negeri Paus - Jika anda berkesempatan berjalan ke kota Allouville, Belleffosse, Prancis, maka sempatkan diri anda untuk mengunjungi salah satu bangunan rumah pohon ini. 

Bangunan rumah pohon ini bukan bangunan rumah biasa, namun merupakan Kapel yang digunakan umat katolik di Allouville-Bellefosse untuk beribadah.

Perlu diketahui bahwa kapel ini berada dalam sebuah pohon ek. Mengenai Pohon ek sendiri, merupakan pohon atau semak di genus Quercus (/ ɜːkwɜːrkəs /;; Latin "pohon oak") dari keluarga beech, Fagaceae.

Menurut Wikipedia Ensiklopedia Bebas ada sekitar 600 spesies pohon ek yang masih ada. Orang-orang biasa menyebutnya sebagai "oak", ini juga muncul dalam nama spesies dalam genus terkait, terutama Lithocarpus (batu oak), serta pada spesies yang tidak terkait seperti Grevillea robusta (pohon sutra) dan Casuarinaceae (pohon oak).

Para ilmuwan pernah meneliti pohon yang dijadikan kapel ini dan menyebutkan kalau usia pohon ek ini sedikitnya 800 tahun dan merupakan poho tertua di seluruh Prancis.

Pohon tertua ini oleh warga setempat menyebutkan kalau umur pohon ek ini sebenarnya lebih dari yang diindentifikasi oleh para ilmuwan.

Masyarakat menyebut jika pohon ek ini sudah ada sejak Zaman Kaisar Karel Agung yang berkuasa dalam di tahun 800-an Masehi. Diketahui bahwa Karel yang Agung  adalah raja kaum Frank dari 768 sampai 814 dan bangsa Lombard dari 774 sampai 814. Oleh Karenya, pohon ek yang dibangun kapel di dalamnya ini merupakan saksi sejarah panjang Prancis.

Di tuturkan bahwa William the Conqueror Konon pernah berdoa di bawah pohon ini. Ini menunjukan kalau pohon ek ini sudah berumur 1000 hingga 1200 tahun.

Uniknya pada tahun 1700-an pohon ini pernah tersambar petir hingga terbakar. Kejadian ini menyebabkan ada bagian pohon ek ini hangus terbakar. Namun, walaupun telah terbakar, kerangka pohon ini masih berdiri kokoh dan tidak rubuh.

Hanya terlihat lubang besar pada bagian dalam pohon ek ini. Dan beberapa waktu kemudian, pohon ini mengeluarkan tunas kembali.

Pastor Du Cerceau, mempunyai keyakinan bahwa hanya mukjizatlah yang membuat pohon ek ini bertahan hidup. Menurut Pastor "Pohon ini tetap hidup juga karena berkat penyelenggaraan ilahi". 

Beberapa waktu berlalu dan dibangunlah kapel di dalam pohon ek ini. Bukan hanya itu, ada kapel lain juga di bangun di atas bagian Pohon ini. Untuk menuju kapel bagian atas pohon ek ini kita harus melewati tangga yang dibuat di luar batang pohon. Kapel ini pun akhirnya diberi nama Kapel Pohon Ek. 

Sejarah singkat zaman revolusi Prancis, Kapel ini hampir saja lenyap karena di bakar massa. Namun, seorang penduduk lokal setempat telah menahbiskannya menjadi "Kenisah Akal Budi". n

Kini, pohon ini tidak terlihat tegak sama seperi dulu lagi karena usia yang semakin tua sehingga mereka memasang tiang untuk menopang pohon ek ini. Kondisi kapel ini tidak menyurutkan umat untuk beribadah di tempat ini. Dalam setahun di lakukan ibadah Misa sebanyak dua kali di kapel ini. (Cah/P)

Baca Juga: Welcome To Traditional Village Of Napaulun