Para Martir Bagi Tanah Lembata
Negeri Paus. 01/12/2021. Telah diceritakan sebelumnya pada artikel DI TANAH LEMBATA MEREKA SERING MELIHAT KEJADIAN ALAM YANG DASYAT, bahwa nama Lamalera dan Lomblen telah di sebutkan dalam Acta Martyrum. Dan jua kedua imam katholik yakni seorang Pater kelahiran Malaka bernama Pater Joao Baotista da Fortolezza OP yang menjadi pastor di Paga dan Pater Simao da Madre de Deos dari Cochin, yang merupakan pastor di Sikka, yang dibunuh oleh orang Islam Lamakera setelah penyandraan orang-orang di Lamalera.
Kisah Pater Fortolezza dan Pater Simao memberikan titik terang akan pengorbanan yang tidak ternilai. Keduanya boleh kita ingat sebagai Martir bagi iman kristiani di Lembata.
Pater Bernard Bode SVD pernah menuturkan bahwa seorang pernah menunjukan suatu tempat hutan belukar di Lamakera, dimana terdapat kuburan para orang suci atau martir-martir. Serta di dalam dan dekat sekitar benteng Lohayong, banyak orang telah dibunuh disana.
Di Lewotala, para pemberontak Lewotala-Lembata pernah menjual seorang koster dari Solor dan dibunuh karena beliau mempertahankan iman kristianinya. Hal ini terjadi pada sekitar tahun 1606 menurut keterangan Pater Bernad Bode SVD kala berkunjung ke Lewotala pada tahun 1921.
Dalam catatan pribadi Pater Bernad Bode SVD yang berjudul Lembata's Sieg uber Naga's Heidentum dalam Lembata's Gnaden kronik 1920-1952 menceritakan bahwa seorang gadis, calon permandian bernama Glole dari Waiwejak di Lembata rela dibunuh demi mempertahankan keperawanannya.
Terakhir kita perlu mengingat Pater Conradus Beeker SVD yang dibunuh pada tanggal 14 April 1956 di Watuwawer, sebagai martir bagi tugasnya. Pater Conradus Beeker SVD menjadi korban pembunuhan karena bimbingan dan nasehatnya tidak diterima oleh dia si pembunuh.