Gambar Ile Mandiri, Foto Diambil tahun 2014 |
Secara morfologi, Ile Mandiri merupakan bekas gunung api berbentuk kerucut. Ile Mandiri berada disebelah Timur Pulau Flores dengan dinding yang terjal pada bagian atas dan semakin melandai kearah kaki gunung.
Kemiringan dinding lereng Ile Mandiri berkisar antara 80 derajat hingga 70 derajat bahkan ada lereng yang hampir tegak, sedangkan untuk sepanjang pantai di kaki Ile Mandiri kemiringannya kurang dari 5 derajat.
Ile Mandiri sendiri mempunyai tinggi kurang lebih 1.501 m yang merupakan gunung api strato dan sudah tidak aktif lagi. Material pembentukan Ile Mandiri terdiri dari perselingan lapisan batuan lava dan breksi volkanik mulai dari bagian puncak, daerah tubuhnya, hingga bagian kaki gunung. Pengamatan yang dilakukan Lassa 2009 dengan helikopter menunjukan puncak gunung tidak menunjukan adanya danau atau kawah. Perselingan lapisan batuan lava dan breksi volkanik tersebut menunjukan sudut kemiringan 3 derajat hingga 5 derajat.
Jarak lurus rata-rata dari puncak gunung ke garis pantai lebih kurang 4 km. Di bagian selatan, barat dan utara terdapat dataran sempit dengan lebar 300400 m, sedangkan dibagian timur lebarnya lebih kurang 1 km.27
Menurut pengamatan Lassa (2009), pola penyaluran air dikomplek Ile Mandiri, berbentuk radial dengan puncaknya sebagai pusat. Alur-alur lembahnya yang kering dan hanya berair pada waktu musim hujan mempunyai dinding lembah yang curam dan dalam. Kp. Oka bagian lereng yang terjal muncul mata air yang kemudian mengalir ke suatu sungai yang terdapat dibagian timur lereng G. Mandiri.
Mata air ini diturap oleh penduduk untuk keperluan air minum, namun kini telah hancur oleh runtuhan batu pada waktu terjadi bencana. Pada lembah-lembah alur-alur tersebut, terdapat 5 -6 jeram atau undak-undak yang tingginya berkisar antara 5 – 20 meter. Pada alur lembah terlihat sering terjadi runtuhan batu dan breksi lapuk dan bertumpuk pada dasar lembah pada bagian undak-undak tersebut.
Sumber: Lassa. 2009. Bencana Yang Terlupakan? Mengingat Kembali Bencana Larantuka dan Lembata 1979-2009 (The Forgotten Disasters? Remembering The Larantuka and Lembata Disaster 1979-2009). Jurnal NTT Studies. hal. 159-184