-->

Melihat Sejarah Indonesia dan India

advertise here

Sejarah Indonesia dan India

Editor: Silverius


Pengantar (Introduction)

Pengantar Singkat Tentang Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak ke empat di dunia. Selain itu negara Indonesia juga mempunyai 718 bahasa daerah menurut data Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra serta wilayahnya berada pada garis khatulistiwa. Hal inilah yang membuat Indonesia mempunyai banyak rempah yang bisa dipasarkan sampai ke Eropa.
Indonesia sendiri dijajah perusahaan dagang yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda atau dalam bahasa Belanda Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC sejak tahun 1602. Perusahaan dagang ini diberi hak monopoli terhadap aktivitas perdagangan dan tidak terlepas pula aktivitas kolonial di wilayah Nusantara. Memang aktivitas kolonialisme yang digambarkan belanda selain monopoli perdagangan juga melalui pemerintah Belanda, VOC seperti Sebuah Negara di dalam Negara. VOC diberi wewenang membuat mata uang sendiri dan juga mempunyai militer sendiri yang dipersenjatai lengkap.

Setelah sekian lama, maka mulailah timbul perlawanan dari kaum pribumi dari segala elemen masyarakat Indonesia. Perlawanan ini tentunya bukan secara fisik saja, namun secara opini dan dalam forum-forum penting dalam diplomasi-diplomasi. Perjuangan berbuah hasil kemerdekaan atas penjajahan setelah melewati beribu musim penjajahan oleh beberapa negara. Dan saatnya tiba dimana Indonesia harus mengurusi dirinya sendiri, namun apalah daya tidak semudah yang dibayangkan, Indonesia harus melewati agresi militer dua kali. Pecah pertempuran di Laut, Udara, dan Darat, sehingga harus kehilangan prajurit-prajurit terbaik bangsa Indonesia. Kala Yos Sudarso dengan segalah perkasa membela Indonesia dalam deru ombak hingga harus pergi bertugas untuk selamanya dalam buih arus Laut Aru.

Juga Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh harus mempertahankan seimbangnya langit nusantara hingga tidak peduli torpoedo P-40 Kitty-Hawk Belanda menghantam badan Dakota VT-CLA, pesawat yang ditumpanginya menyambar sebatang pohon hingga badannya patah menjadi dua bagian dan akhirnya terbakar, kala pulang dari India. Atau Grilia Panglima Besar Jenderal Soedirman yang mempertahankan tanah Indonesia dari tangan penjajah. 

Sejarah ini akan tetap abadi dalam jiwa dan raga serta terukir indah dipersada Nusantara.


Pengantar Singkat Tentang India

Sama seperti Indonesia yang mula-mula datanglah sekelompok orang yang ingin berdagang dari Inggris dengan perusahaan dagangnya English East India Company (EIC) pada tahun 1600. 

Memiliki corak yang sama dengan VOC, perusahaan EIC ini juga punya hak monopoli perdagangan di timur Bumi ini termasuk India. Inggris yang awalnya menjanjikan kesejahteraan masyarakat India dalam perjalanan membikin rakyat India tertindas. 

Semakin kuatnya kekuasaan dan kedudukan Inggris di India karena keberhasilannya dalam menumpas pemberontakan berdarah yang tejadi pada tahun 1857. Maka saat-saat dalam penjajahan ini India merupakan kesatuan politik dibawah Pax-Britannica. Apapun urusan politik dalam wilayah India adalah sepenuhnya digerakkan oleh Inggris sehingga rakyat India kehilangan kekuasaan penuh terhadap tanahnya sendiri.

Dalam perjuangan itulah rakyat India dalam memperoleh kemerdekaan dari Inggris, walau pernah terpecah menjadi dua aliran politik, yaitu aliran kelompok nasionalis dan non-nasionalis. 

Pada tahun 1908 Abdul Kalam Azad perdi ke Kairo dan Turki untuk menyusun rencana dimulainya gerakan kaum muslimin India dengan menerbitkan majalah Al-Hilal. Majalah tersebut terbit pada tahun 1912 dan tercetak sebanyak 26.000 eksemplar. Dalam majalah tersebut berisikan isu Pan Islam yang berguna untuk membangkitkan panatis agama dan kesadaran politik di kalangan rakyat jelata. Azad merupakan salah satu tokoh yang sangat berpengaruh di India, maka tak heran bila banyak rakyat Islam yang merasa terketuk untuk bersama-sama melawan penjajahan bangsa Barat. Akibatnya Inggris dengan cepat mengasingkan Azad dan membredel majalah Al-Hilal. Hingga pada tanggal 14 Agustus terjadi pemisahan Pakistan dari India dan 15 Agustus 1947 ditetapkan sebagai hari kemerdekaan India.


Sekilas Sejarah

Tahun 1954, Perdana Menteri Ceylon, Sir John Kotelawala, mengundang para perdana menteri dari Birma (U Nu), India (Jawaharlal Nehru), Indonesia (Ali Sastroamidjojo), dan Pakistan (Mohammed Ali) dengan maksud mengadakan suatu pertemuan di negaranya. Ternyata Undangan Kotelawala tersebut diterima baik oleh semua pimpinan pemerintah negara tersebut. Kesempatan ini tidak di lewatkan begitu saja, Presiden Indonesia, Soekarno, melalui Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo, menekankan untuk menyampaikan ide diadakannya Konferensi Asia Afrika pada pertemuan Konferensi Kolombo tersebut. Selain beberapa isu yang di bawah Indonesia seperti menginginkan penjajahan Eropa harus di tiadakan dari Bumi Asia dan Afrika, juga kerja sama ekonomi besar. Yang pada saatnya melahirkan gerakan Non-Blok.

Melalui surat resminya pada 18 Agustus 1954, Jawaharlal Nehru Perdana Menteri India mengingatkan Ali Sastroamidjojo mengenai perkembangan situasi dunia yang kala itu semakin memanas, sehubungan dengan adanya usul untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika. Seperti yang diketahui bahwa Jawaharl Nehru dalam menerima usul mengenai KAA masih disertai keraguan akan keberhasilan penyelenggaraan KAA. Namun karena kunjungan Ali Sastroamidjojo pada 25 September 1954, beliau benar-benar yakin akan pentingnya diadakan konferensi tersebut, seperti tercermin dalam pernyataan bersama pada akhir kunjungan Perdana Menteri Indonesia:

“Para perdana menteri telah membicarakan usulan untuk mengadakan sebuah konferensi yang mewakili Negara-negara Asia dan Afrika serta menyetujui konferensi seperti ini sangat diperlukan dan akan membantu terciptanya perdamaian sekaligus pendekatan bersama ke arah masalah (yang dihadapi). Hendaknya konferensi ini diadakan selekas mungkin“.

Salah satu bentuk hubungan antara India dan Indonesia

Selama Revolusi Nasional Indonesia dan pembentukan republik pada tahun 1945-1949, India dan Mesir adalah negara-negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia, serta menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Indonesia. Bukan hanya itu, sebelum kemerdekaan Indonesia, pendiri Pakistan, Muhammad Ali Jinnah yang pada waktu itu adalah Presiden dari Liga Muslim Seluruh India, mendorong tentara Muslim India yang bekerja di Ketentaraan Kolonial Inggris untuk bergabung dan membantu perjuangan Indonesia melawan Kekaisaran Belanda.

Maka dari sinilah sebanyak 600 tentara Muslim Tingkatan Darat Inggris asal India melaksanakan desersi untuk bergabung dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. India dan Indonesia secara formal membuka hubungan diplomatik sejak 3 Maret 1951.

Pada tahun 1955, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dan Presiden Indonesia Soekarno adalah dua di selang lima tokoh pendiri Gerakan Nonblok. Pada masa selama perang India-Pakistan di tahun 1965, Indonesia dengan pemerintahannya menawarkan bantuan militer kepada Pakistan untuk bisa merebut Andaman dan Kepulauan Nikobar dari India untuk mengalihkan perhatian dari fron Kashmir. 

Berakhir Indonesia memobilisasi kapal selam untuk membantu Pakistan. Sebuah kontrak batas laut selang kedua negara dikeluarkan di New Delhi pada 14 Januari 1977.

Bukan hanya itu, pada tanggal 25 Januari 2011, setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri India Manmohan Singh dan mengunjungi Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, India dan Indonesia telah menandatangani kesepakatan bisnis mempunyai nilai miliaran dolar dan menetapkan target yang ambisius memperbanyakkan perdagangan selama lima tahun ke depan.

Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo dalam pertemuan bilateral disela-sela KTT G20 di Roma dengan Perdana Mentri India Narendra Modi
Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo dalam pertemuan bilateral disela-sela KTT G20 di Roma dengan Perdana Mentri India Narendra Modi

Kemudian melalui akun Instagram nya, Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo mengkonfirmasi pertemuan bilateral disela-sela KTT G20 di Roma dengan Perdana Mentri India Narendra Modi. Dalam pertemuan ini Presiden Indonesia menyampaikan perasaan senang atas menurunnya angka Covid-19 di kedua negara ini. Selain itu Jokowi juga membeberkan kerja sama antara kedua negara dalam bidang kesehatan, hingga percepatan pemulihan ekonomi dengan meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi pasca pandemi.

Itulah beberapa sejarah hubungan antara Indonesia dan India yang terrekam jejak sejarah perjalanan bangsa. 

Semoga Artikel Ini Bermanfaat.