-->

Laporan Praktikum Biokimia Tanaman: Hidrolisis Pati (Amilum)

advertise here

Hidrolisis Pati

Edittor: Silverius


Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui hasil dari hidrolisis pati

Dasar Teori

Menurut Purba (2009), hidrolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan menggunakan air. Tujuannya agar untuk memisahkan ikatan kimia dari substansinya. Hidrolisis pati termasuk dalam proses pemecahan molekul amilum menjadi bagian-bagian penyusunnya yang lebih sederhana seperti dekstrin, isomaltosa, maltosa dan glukosa. Proses hidrolisis pati menjadi glukosa dapat menggunakan katalis enzim, asam atau gabungan keduanya. Hidrolisis secara enzimatis memiliki perbedaan mendasar dengan hidrolisis secara asam. Hampir semua reaksi kimia dalam sel dikatalis oleh enzim. 

Oleh karena itu hidrolisis secara asam memutus rantai pati secara acak, sedangkan hidrolisis secara enzimatis memutus rantai pati secara spesifik pada percabangan tertentu.Proses Hidrolisis secara enzimatis sangat menguntungkan dibandingkan dengan hidrolisis asam, Mengapa? Karena prosesnya lebih spesifik, kondisi prosesnya dapat dikontrol, biaya pemurnian lebih murah, dan kerusakan warna dapat diminimalkan (Virlandi, 2008). Secara garis besar, tahap hidrolisis pati adalah gelatinisasi, liquifikasi dan sakarifikasi.

Gambar Hirolisis Amilum
Hirolisis Amilum


Menurut Purba (2009) proses hidrolisis enzimatik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Enzim, ukuran partikel, Suhu, pH, waktu hidrolisis, perbandingan cairan terhadap bahan baku (volume substrat), dan pengadukan. Enzim yang dapat digunakan adalah αamilase, β-amilase, amiloglukosidase, glukosa isomerase, pullulanase, dan isoamilase. 

Enzim yang biasa digunakan untuk proses pembuatan sirup glukosa secara sinergis adalah enzim αamylase dan enzim glukoamilase. Enzim α-amylase akan memotong ikatan amilosa dengan cepat pada pati kental yang telah mengalami gelatinisasi. Kemudian enzim glukoamilase akan menguraikan pati secara sempurna menjadi glukosa pada tahap sakarifikasi. Reaksi kimia pembuatan glukosa dengan hidrolisa pati.

Tahap hidrolisis pati meliputi:

  • Proses Gelatinisasi
Gelatinisasi, yaitu memecah pati yang berbentuk granular menjadi suspensi yang viscous. Bentuk granular pati dibuat membengkak akibat dari peningkatan volume oleh air dan tidak bsia kembali lagi ke kondisi sebelumnya. Perubahan inilah yang biasa disebut gelatinisasi. Suhu pada saat granular pecah disebut suhu gelatiniasi yang dapat dilakukan dengan adanya panas.

  • Proses Liquifikasi
Tahap liquifikasi secara enzimatik merupakan proses hidrolisa pati menjadi dekstrin oleh enzim pada suhu diatas suhu gelatinisasi dan pH optimum aktivitas enzim, selama waktu yang telah ditentukan untuk setiap jenis enzim. Proses liquifikasi selesai ditandai dengan parameter dimana larutan menjadi lebih encer seperti sup.

  • Proses Sakarifikasi
Tahap sakarifikasi adalah tahap pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana dengan penambahan enzim glukoamilase. Pada tahap ini dekstrin diubah menjadi glukosa. Untuk memurnikan sirup glukosa yang dihasilkan dapat dengan proses absorbsi oleh arang aktif.

Alat dan Bahan

Alat
  • Neraca Analitik
  • Termometer
  • Hot plate 
  • Magnetik stirrer Benedict
  • Gelas kimia 500 mL
  • Gelas kimia 1000 mL
  • Pipet ukur 25 mL
  • Batang pengaduk
  • Kertas saring
  • Pipet tetes
  • Gelas ukur 5 mL
  • Botol semprot
  • Tabung reaksi
Bahan
  • HCl 2 Mol
  • NaOH
  • Kristal natrium sitrat
  • Na2CO3 
  • H2O
  • pH indikator
  • Aquades
  • Glukosa

Prosedur Kerja

Percobaan 1.
  1. Masukan 5 mL larutan sample dan tambahkan 2,5 mL larutran HCl 2 M, kemudian homogenkan.
  2. Panaskan di atas penangas air atau menggunakan hot plate setiap 3 menit, kemudian ambil dua tetes, kemudian ditetesi larutan Iodium 2 tetes. Amati perubahan warna dengan larutan Iodium, dan hasil hidrolisis.
  3. Panaskan di atas penangas air atau menggunakan hot plate setiap 6 menit, kemudian ambil dua tetes, kemudian ditetesi larutan Iodium 2 tetes. Amati perubahan warna dengan larutan Iodium, dan hasil hidrolisis.
  4. Panaskan di atas penangas air atau menggunakan hot plate setiap 9 menit, kemudian ambil dua tetes, kemudian ditetesi larutan Iodium 2 tetes. Amati perubahan warna dengan larutan Iodium, dan hasil hidrolisis.
  5. Panaskan di atas penangas air atau menggunakan hot plate setiap 12 menit, kemudian ambil dua tetes, kemudian ditetesi larutan Iodium 2 tetes. Amati perubahan warna dengan larutan Iodium, dan hasil hidrolisis.
  6. Panaskan di atas penangas air atau menggunakan hot plate setiap 15 menit, kemudian ambil dua tetes, kemudian ditetesi larutan Iodium 2 tetes. Amati perubahan warna dengan larutan Iodium, dan hasil hidrolisis.
  7. Panaskan di atas penangas air atau menggunakan hot plate setiap 18 menit, kemudian ambil dua tetes, kemudian ditetesi larutan Iodium 2 tetes. Amati perubahan warna dengan larutan Iodium, dan hasil hidrolisis.
  8. Panaskan di atas penangas air atau menggunakan hot plate setiap 21 menit, kemudian ambil dua tetes, kemudian ditetesi larutan Iodium 2 tetes. Amati perubahan warna dengan larutan Iodium, dan hasil hidrolisis.
  9. Angkat larutan tersebut dan dinginkan.
  10. Masukan larutan NaOH 2%
  11. Lakukan Uji Benedict dan Buatlah tabel.
Percobaan 2. : Uji Benedict
  1. Siapkan 3 tabung reaksi masing – masing diisi dengan larutan Benedict sebanyak 3ml.
  2. Kemudian tambahkan masing – masing 1ml 0,01M, 0,02M, 0,04M glukosa, campur baik – baik.
  3. Panaskan dalam air mendidih selama 10 menit.
  4. Amati perubahan dan bandingkan kecepatan perubahannya

Hasil dan Pembahasan

Hasil Hidrolisis Pati


Waktu Hidrolisis (menit)

Warna dengan Larutan Iodium

Hasil Hidrolisis

3

Biru

Amilosa

6

Ungu

Amilopektin

9

Violet

Amilopektin

12

Merah

Entrodekstrim

15

Kuning Coklat

Akrodekstrim

18

Kuning Coklat

Maltosa

21

Kuning Pucat

Glukosa

Tabel 1.1. Hasil hidrolisis pati (Amilum)


Pembahsan

Pada praktikum ini, pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu  alat; Neraca Analitik, Termometer, Hot plate, Magnetik, stirrer Benedict, Gelas kimia 500 mL, Gelas kimia 1000 mL, Pipet ukur 25 mL, Batang pengaduk, Kertas saring, Pipet tetes, Gelas ukur 5 mL, Botol semprot, Tabung reaksi. Bahan; HCl 2 Mol, NaOH, Kristal natrium sitrat, Na2CO3,  H2O, pH indikator, Aquades, Glukosa. Setelah itu, sebanyak 5 mililiter larutan sample dimasukan dengan 2,5 ml larutan HCl 2 M kemudian dihomogenkan.

Tahap selanjutnya adalah memanaskan larutan yang telah dihomogenkan tadi diatas penangan air selamat waktu yang ditentukan yaitu 3, 6, 9, 12, 15, 18, dan 21. Setelah itu diambil sebanyak 2 tetes larutan sampel sebelumnya dan di simpa dalam gelas kimia dan kemudian ditetesi Iodium sebanyak 2 tetes. Pada praktikum ini didapat hasil bahwa pada waktu hidrolisis 3 menit warna dengan larutan iodium adalah biru dengan hasil hidrolisis adalah Amilosa. 

Sedangkan pada waktu hidrolisis 6 menit warna dengan larutan iodium adalah ungu dengan hasil hidrolisis adalah Amilopektin. Pada waktu hidrolisis 9 menit warna dengan larutan iodium adalah violet dengan hasil hidrolisis adalah Amilopektin. Pada waktu hidrolisis 12 menit warna dengan larutan iodium adalah merah dengan hasil hidrolisis adalah Entrodekstrin. Pada waktu hidrolisis 15 menit warna dengan larutan iodium adalah kuning coklat dengan hasil hidrolisis adalah Aksodekstrin. Pada waktu hidrolisis 18 menit warna dengan larutan iodium adalah Kuning Cokelat dengan hasil hidrolisis adalah Maltosa. Pada waktu hidrolisis 21 menit warna dengan larutan iodium adalah kuning pucat dengan hasil hidrolisis adalah Glukosa. Setelah itu larutan tersebut didinginkan dan dimasukan larutan NaOH 2% dan dilakukan uji Benedict.

Kesimpulan

Pada praktikum ini dapat diketahui bahwa pada waktu hidrolisis 3 menit warna dengan larutan iodium adalah biru dengan hasil hidrolisis adalah Amilosa. Sedangkan pada waktu hidrolisis 6 menit warna dengan larutan iodium adalah ungu dengan hasil hidrolisis adalah Amilopektin. Pada waktu hidrolisis 9 menit warna dengan larutan iodium adalah violet dengan hasil hidrolisis adalah Amilopektin. Pada waktu hidrolisis 12 menit warna dengan larutan iodium adalah merah dengan hasil hidrolisis adalah Entrodekstrin. Pada waktu hidrolisis 15 menit warna dengan larutan iodium adalah kuning coklat dengan hasil hidrolisis adalah Aksodekstrin. Pada waktu hidrolisis 18 menit warna dengan larutan iodium adalah Kuning Cokelat dengan hasil hidrolisis adalah Maltosa. Pada waktu hidrolisis 21 menit warna dengan larutan iodium adalah kuning pucat dengan hasil hidrolisis adalah Glukosa.

Daftar Pustaka

Bahan Ajar Biokimia Tanaman. 2017. Laporan Praktikum Biokimia Tanaman: Hidrolisis Pati (Amilum). Politani. Kupang.