Perlindungan Tanaman: Konsep Timbulnya Penyakit
Pada dasarnya konsep timbulnya penyakit ada beberapa macam. Salah satu konsep timbulnya penyakit adalah konsep segitiga penyakit oleh Blanhard dan Tatar (1981). Konsep itu seperti pada gambar berikut ini.
Konsep Segitiga Penyakit Tanaman atau Diserse Triangle |
Selain itu dalam perkembangannya didapatkan suatu konsep bahwa bukan hanya ketiga faktor seperti pada Gambar diatas. Namun ditambah satu lagi yaitu diserse Square. Diserse Square dapat dilihat pada gambar berikut:
Konsep Diserse Square |
Konsep pada masing-masing gambar penyakit tanaman dapat dijelaskan sebagai berikut:
Inang
Pengaruh tanaman inang akan timbulnya suatu penyakit pada tanaman tergantung dari pada jenis tanaman inang, kerentanan tanaman, bentuk dan tingkat pertumbuhan, struktur dan kerapatan populasi, kesehatan tanaman dan ketahanan inang. Timbulnya suatu penyakit pada tanaman budidaya juga tergantung pada sifat genetik yang dimiliki oleh inang itu sendiri. Ada juga inang yang rentan (suscept), tahan (resisten), toleran (tolerant), kebal (immune) yaitu tanaman yang tidak dapat diinfeksi oleh pathogen.
- Tanaman inang rentan yaitu tanaman yang mudah terserang patogen
- Tanaman inang resisten yaitu tanaman inang tahan pada serangan patogen, sedangkan pada kondisi yang sama inang yang lain rentan
- Tanaman Inang Toleran yaitu tanaman yang rentan akan tetapi masih mampu menghasilkan produk ekonomis
- Tanaman Inang Primer yaitu tanaman inang yang merupakan sumber nutrisi dari patogen
- Tanaman Inang sekunder yaitu tanaman inang yang bukan menjadi makanan utamanya
- Tanaman Inang Alternatif yaitu tanaman inang yang menjadi tempat mendapatkan nutrisi jika tidak ada inang primer dan sekunder
- Tanaman Inang Perantara yaitu Inang yang dijadikan perantara untuk menyelesaikan satu siklus penyakit
Masing-masing sifat ini digunakan untuk upaya pencegahan penyakit dengan memanipulasi gen sehingga diperoleh tanaman yang resisten dan immune.
Mekanisme pertahanan yang dimiliki tumbuhan pada saat pra infeksi dan saat infeksi (Pasca) adalah sebagai berikut:
- Pra Infeksi; dimana pada tahap ini telah berlangsung mekanisme pertahanan yaitu menggunakan fisik mekanik seperti menggunakan duri, bulu, lilin. Selain itu dengan cara biokimia yaitu; menghasilkan senyawa metabolit sekunder, exudet, dan sebagainya yang tidak diinginkan patogen.
- Pasca Infeksi; pada tahap ini telah berlangsung mekanisme pertahanan secara fisik yakni pertahanan sitoplasma, pertahanan selular, pertahanan jaringan, pertahan organ. Sedangkan secara biokimia yaitu inang membentuk senyawa beracun. Dimana senyawa ini dapat mendetoksi patogen dan menghasilkan enzim yang dapat mengubah senyawa yang tidak beracun menjadi beracun.
Patogen
Lingkungan
Pengaruh lingkungan terhadap timbulnya penyakit disebabkan oleh beberapa faktor yaitu; Suhu, Intensitas, lama curah hujan, intensitas dan lama embun, suhu tanah, kandungan air tanah, kesuburan tanah, kandungan bahan organik, angin, api, pencemaran air, udara, dan sebagainya.
Faktor lingkungan ini memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan inang dan menciptakan kondisi yang sesuai untuk patogen.