-->

Pupuk Organik Cair untuk Budidaya Tanaman Pangan dan Hotikultura

advertise here

Pupuk Organik Cair; Alternatif Terbaik Untuk Pertanian Berkelanjutan 

Artikel Oleh: Yohanes K. Silverius


Apa Itu Pupuk Organik Cair?

Pupuk organik cair merupakan campuran dari bahan-bahan organik hijauan ataupun sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang mempunyai kandungan hara tinggi dan lebih dari satu unsur.


Pupuk organik cair baik digunakan dalam kegiatan budidaya karena baik untuk lingkungan dan memberikan dampak baik pada kesehatan manusia. Kelebihan dari pupuk organik cair adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, ramah lingkungan, tidak masalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara dengan cepat. 

Kebiasaan Yang Merugikan

Pupuk cair organik pada dasarnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan terus menerus dalam kegiatan budidaya. Namun, pemberian pupuk organik cair lewat daun harus tepat dosis dan tepat sasaran karena dapat menyebabkan overdosis yang mengakibatkan tanaman bisa mati. Pemberian pupuk organik cair melalui metode suspensi ke daun yang berlebih juga akan mengundang hama dan penyakit pada tanaman. Kegiatan budidaya tanaman padi misalnya pupuk cair untuk memperbanyak anakan padi harus juga tepat sasaran karena efek yang kuat akan mengakibatkan tanaman menjadi terbakar. Selain itu, semua jenis pupuk cair untuk padi yang baik haruslah mengandung tiga unsur penting yaitu N, P, dan K. Pupuk NPK cair ini sudah terkandung dalam semua jenis pupuk organik cair.

Saat ini sebagian besar petani lebih cenderung menggunakan pupuk An Organik dan umumnya petani hanya menggunakan pupuk dengan unsur Urea, Za, dan SP36 yang mana tidak lengkap. Padahal penggunaan pupuk ini harus disertai dengan penggunaan pupuk dari unsur Kalium (KCl). Seharusnya paling penting contohnya untuk memperbanyak padi tidak dapat digunakan pupuk ini (Urea, SP36, dan Za). Pupuk cair untuk padi haruslah mengandung unsur NPK yang bahkan masih sangat sedikit petani menggunakannya. 

Apabila di lihat, penggunaan pupuk secara campur ini dapat menyebabkan kerusakan tanah dan lingkungan yang serius. Alternatif lain untuk mengembalikan kesuburan tanah maka perlu dilakukan pemberian bahan organic secara bertahap melalui penggunaan pupuk organic baik padat maupun cair. Harus diperhatikan apabila pupuk cair ini diproduksi oleh perusaan, alangkah lebih baiknya melakukan pemeriksaan sebelum penggunaan karena ada beberapa temuan yaitu ada pupuk berlabel organik namun terdapat pencampuran bahan anorganik kedalamnya. 

Saran terbaik untuk pupuk organik cair, baik pupuk cair untuk cabe (Hortikultura) ataupun padi (Pangan) adalah dengan membuatnya sendiri dengan memanfaatkan hijauan yang ada disekitar. Pupuk POC dapat dibuat dengan mudah dan bahan-bahannya dapat diperoleh diskeitar kita. 

Cara Pembuatan POC

Cara pembuataanya pun tergolong mudah. Simak cara pembuatan pupuk organik cair (POC) berikut:

Persiapan Alat Alat yang ahrus disiapkan yaitu: 

1. Tong Plastik 50 Liter 
2. Selang Aerator 1 Meter (diameter 0,5 cm) 
3. Parang 
4. Lakban 
5. Botol plastik ukuran 1 Liter.

Bahan yang Harus disiapkan yaitu: 

1. Kotoran ayam 1 karung 20 kg 
2. Dedak setengah karung 
3. Hijauan seperti daun gamal, rumput, sisa tanaman kacang-kacangan disarankan 30 kg 
4. Gula merah atau gula biasa 100 gram, 
5. EM4 50 ml sebagai aktivator 
6. Air secukupnya 

Langkah kerja: 

1.  Lubangi terlebih dahulu tutup tong seukuran selang aerotor. 

2. Potong atau rajang bahan-bahan hijauan yang telah disiapkan yang akan dijadikan bahan baku 

Pembuatan Pupuk Organik Cair
Menstabilkan Suhu Adonan Dengan Membuang Gas yang Dihasilkan Tanpa Harus Ada Udara dari Luar Masuk ke dalam Tong

3. Masukkan kedalam tong plastik dan tambahkan air, dengan komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Kemudian aduk-aduk hingga merata 

4. Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah atau gulaku kedalam 5 liter air dan aduk sampai merata 

5. Tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk 

6. Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang aerator melalui tutup tong yang telah diberi lubang. 

7. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara dengan lakban.Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob.

8. Biarkan ujung selang yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air. Fungsi selang adalah untuk menstabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong. Tunggu hingga 7-10 hari.

9. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.

10. Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.

11. Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. 


Apabila dikemas baik, pupuk bisa bertahan dan digunakan sampai 6 bulan. Demikian penjelasan singkat mengenai pembuatan pupuk organiak cair. Semoga bermanfaat.