-->

Kronik Edisi Ke Satu, Mendung Belum Tentu Hujan|NegeriPausBlog

advertise here

Mendung Belum Tentu Hujan

Kronik
Gambar: Istimewah


Pukul 12.49, hilir mudik kendaraan kesana kemari. 


Mereka entah dari mana dan mau kemana aku tak tahu, yang pasti perutku mulai merasakan lapar, sungguh sangat menyiksa. 


Aku duduk seorag diri menunggu temanku yang lagi mengantri di Bank menunggu pencairan Dana untuk pesta. 


Benar.! 14 Februari 2024 nanti akan ada pesta Demokrasi di Indonesia dan kami sudah mulai disibukkan dengan segalah macam kegiatan menjelang pesta ini.


Dalam kegamangan batin menunggu, saya menulis catatan kecil ini sebagai pengingat di 2024.


Mendung 07 Februari cukup menyita perhatianku, sebab segumpal awan tebal hendak menyelimuti gunung Ile Ape itu harapan akan rintik hujan. 


Di tanah itu, sudah 4 Minggu tidak diguyur hujan. Semuanya sudah layu dan hampir mati, mungkin ada juga jagung petani sudah sampai titik layu permanen.


Petani resah dan gelisa menunggu hujan, mataku berkaca-kaca melihat awan hitam itu.


Sungguh, semoga harapan ada di ujung awan itu.


Sementara aku duduk di teras Bank, ada setitik air yang menetes mengenai ujung kuku ibu jari ku. Wah.. pasti ini hujan. Tapi, hujannya di sini, bukan di san, di Ile Ape.


Tapi semoga saja ada huja di sana.


13.18: ada teriakan dari belakang: "hey, sudah ambil uangnya"


Aku pun menoleh dan memperhatikannya. 


Ternyata itu teriakan teman saya. "Syukurlah kalau begitu, mari kita cari makan dulu baru pikir yang lain" jawabku. (Rd)