Oleh : Charles Paokuma
Setelah beberapa hari erupsi Gunung Ile Ape, ada fenomena banyak ikan yang naik ke bibir pantai.
Lantas itu ditafsirkan sebagai pemberian dari Hari Lewa.
Gambar Istimewa [Sumber: Negeripaus] |
Sampai disini saya bilang SALAH. Ini merupakan fenomena perubahan iklim dimana setiap pestisida dan bahan kimia lainnya yang dibawah oleh air karena Run Off menuju ke laut itu mengandung bahan kimia anorganik yang menyebabkan habitat ikan terganggu.
Ini bukan lelucon, Tahun 2020 saya melakukan penelitian di 3 Kecamatan yaitu Atadei, Ile Ape dan Ile Ape Timur, saya menemukan bahwa Run Off atau aliran permukaan (air hujan yang terbuang ke Laut) sangat besar.
Bayangkan betapa besar bahan kimia yang dibawa oleh air ke Laut.
Orang bilang, orang Ile Ape itu giginya Kuning Karena Belerang.
"Sampai disini salah besar.."
Saya lebih sepakat dengan data yang di paparkan oleh LSM BARAKAT, Sumur yang ada di sekeliling Ile Ape tidak mengandung Sulfur atau Belerang sama sekali, Yang ada adalah Kalsium, Mg (magnesium) dan Sulfat.
Artinya zat-zat garam ini terdapat dalam di Air Laut. Jadi kontaminasi air laut yang masuk ke dalam tanah bercampur dengan air yang diminum menyebabkan gigi kuning.
Kenapa bisa begitu? Mangrove yang ada di tepi air laut sdh dirusak bahkan tidak ada sama sekali.
Tidak ada tanaman penahan air laut, hal ini yang menyebabkan air laut dengan leluasa masuk bercampur dengan air dalam sumur.
Badai seroja hanya butuh suhu naik 2 derajat celcius untuk bisa melululantahkan NTT.
Perubahan iklim bukan hanya isu yang sangat Cantik, tapi juga perlu kita waspadai dengan cara Sare Dame dengan Alam.
Saya tidak sedang berafiliasi dengan apa yang dilakukan Pemerintah Lembata, hanya saja.
Yang dilakukan pemerintah itu sungguh langkah awal yang baik.
Mari kita kembali bersahabat dengan alam.... Bungamuda, 27 Maret 2022