PERCIKAN PERMENUNGAN
SENIN PEKAN BIASA XXIII, 5 SEPT 2022
BACAAN : I KOR 5:1-8; LUK 6:6-11
BERBUAT BAIK TANPA DIHALANGI APAPUN
Ada pelbagai perbuatan baik dilakukan manusia dalam hidupnya. Perbuatan baik dapat dilakukan oleh siapa saja, kapanpun, dimana saja serta untuk siapapun. Namun terkadang perbuatan baik ditentang oleh orang lain. Ada rupa-rupa alasan perbuatan baik itu ditentang. Salah satunya karena tidak suka atau anti dengan orang yang melakukan kebaikan. Orang yang tidak disukai serta merta perbuatan baiknya juga tidak disukai.
Dalam hidup dan karya-Nya, Yesus berulang kali melakukan kebaikan. Dari satu tempat ke tempat yang lain, Yesus menyembuhkan orang-orang sakit. Inilah wujud kebaikan secara nyata yang ditunjukkan Yesus dalam hidup-Nya. Meskipun Yesus melakukan kebaikan dalam hidup-Nya namum tidak semua orang mengapresiasi kebaikan-Nya malah ada sekelompok orang yang menentang dan menggugat kebaikan-Nya.
Injil hari ini melukiskan tentang Yesus berbuat baik bagi orang yang mati tangan kanannya. Penyembuhan terhadap orang yang mati tangan kanannya justru terjadi pada hari sabat. Hal ini yang ditentang oleh orang Farisi dan Ahli Taurat karena nenodai kesakralan hari Sabat. Walau ditantang oleh kaum Farisi dan ahli Taurat namun Yesus tetap melakukan kebaikan.
Yesus menegaskan bahwa kebaikan yang dilakukan-Nya yakni menyembuhkan orang sakit pada hari sabat sama sekali tidak mencoreng atau menodai kesakralan hari sabat. Karena itu tidak ada alasan untuk melarang atau menggugat penyembuhan yang dilakukan Yesus bagi orang yang mati tangan kanannya meskipun terjadi pada hari sabat.
Disini Yesus mau mengatakan bahwa berbuat baik terjadi kapan saja tanpa dibatasi oleh aturan apapun atau tanpa dikekang oleh norma apapun
Hari ini kita belajar dari Yesus untuk melakukan kebaikan bagi siapapun yang kita jumpai dalam kehidupan kita terlebih untuk mereka yang menderita, yang ditimpa beban berat. Sebagaimana Yesus mengambil inisiatif untuk berbuat baik tanpa ada ketakutan terhadap ocehan dari kaum Farisi dan ahli Taurat maka kita sebagai pengikut-Nya juga melakukan kebaikan tanpa takut dengan siapapun. Sebagaimana Yesus dibenci karena melakukan kebaikan maka sebagai pengikut-Nya kita siap menerima konsekuensi yang sama.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas.
Salam, doa dan berkatku untuk Anda dan keluarga juga untuk kesehatan jiwa raga, perjalanan dan seluruh aktivitas hari ini.
RD AGUSTINUS TUPEN BELO KABELEN ADONARA
INSPIRASI HARI INI
Senin, 05 September 2022
Berbuat Baik
(1Kor 5:1-8 dan Luk 6:6-11)
¤ Banyak dari kita sering berada dalam dilema, di satu sisi mau mentaati hukum dan aturan yang berlaku, dan di sisi lain mau melakukan sesuatu yang secara kasat mata melanggar aturan, meski itu tindakan yang baik.
¤ Tuhan Yesus berani mengambil resiko melanggar aturan hari sabat untuk menolong seorang yang lumpuh tangan kanannya. Argumentasi Yesus kuat dan sahi: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?" Yesus mau menekankan bahwa kepentingan orang lain, kebaikan sesama jauh lebih penting daripada mentaati hukum. Yesus mengarahkan kita kepada hukum yang utama, yaitu kasih kepada Allah dan sesama. Kepentingan sesama yang urgen harus diutamakan, sekalipun itu melanggar aturan yang ada. Tentu kita tidak boleh sesuka hati menafsir aturan dan hukum yang ada. Hukum mesti dihormati, tapi kasih mesti diutamakan. Aturan mesti ditaati, tapi kebaikan mesti didahulukan.
¤ Tangan kanan dipakai untuk melakukan pekerjaan dan kebaikan. Dengan menyembuhkan tangan kanan yang mati, Yesus menghendaki agar kebaikan itu terus dikerjakan demi kebaikan dan keselamatan sesama, untuk bonum commune dan demi kemuliaan Allah.
¤ Tugas kita murid-murid Yesus zaman ini adalah siap melanjutkan kebaikan dan kasih Tuhan untuk sesama, terutama untuk mereka yang bersusah. Hukum yang utama yakni kasih kepada Allah dan sesama, mesti menjadi warna dasar dan landasan kokoh dalam menjalani hidup kita. Setiap murid Yesus harus mengutamakan keselamatan dan kebaikan sesama. Kasih dan kebaikan yang telah kita terima dari Tuhan mesti diteruskan kepada sesama, terutama bagi mereka yang lemah dan bersusah.
Selamat pagi. Salam dan doa berkatku.
RD. Pey Hurint