-->

Pengetahuan Alkitab: Konteks Kisah Perjanjian Lama

advertise here

KONTEKS KISAH PERJANJIAN LAMA

PERJANJIAN?

Kitab Suci merupakan kumpulan tulisan yang mengisahkan perjanjian antara Allah dengan Manusia. 
Pada awalnya tidak disebut sebagai perjanjian, namun ketika aneka tulisan dikumpulkan dan disusun menjadi sebuah buku maka tampaklah bahwa Kitab Suci memuat PERJANJIAN. 
Perjanjian Lama mengisahkan perjanjian antara Allah dengan bangsa Israel sedangkan Perjanjian Baru mengisahkan perjanjian antara Allah dengan umat manusia
Maka makna dari kata “perjanjian” lebih jelas dalam perjanjian lama, tetapi lebih mendalam dalam Perjanjian Baru.
Gambar Ilustrasi Kitab
Gambar Ilustrasi



Dalam Perjanjian Baru Tuhan berhubungan dengan Umat manusia bukan lagi melalui suatu naskah perjanjian, melainkan melalui Putra-Nya sendiri yaitu Tuhan kita Yesus Kristus

PEMBAGIAN KITAB-KITAB PERJANJIAN LAMA


~ PENTATEUKH
1. Kejadian
2. Keluaran
3. Imamat
4. Bilangan
5. Ulangan
~ SEJARAH
1. Yosua
2. Hakim-hakim
3. Rut
4. 1 Samuel
5. 2 Samuel
6. 1 Raja-raja
7. 2 Raja-raja
8. 1 Tawarikh
9. 2 Tawarikh
10. Ezra
11. Nehemia
12. Tobit (Deuterokanonika)
13. Yudit (Deuterokanonika)
14. Ester
15. 1 Makabe
16. 2 Makabe

~ PUISI DAN HIKMAT

1. Ayub
2. Mazmur
3. Amsal
4. Pengkotbah
5. Kidung Agung
6. Kebijaksanaan Salomo (Deuterokanonika)
7. Putera Sirakh (Deuterokanonika)
~ Para Nabi
1. Yesaya
2. Yeremia
3. Ratapan
4. Barukh (Deuterokanonika)
5. Yehezkiel
6. Daniel
7. Hosea
8. Yoel
9. Amos
10. Obaja
11. Yunus
12. Mikha
13. Nahum
14. Habakuk
15. Zefanya
16. Hagai
17. Zakaria
18. Maleakhi

RENTANG WAKTU PERJANJIAN LAMA

~ 1800 – 1600 SM : jaman Bapa-bapa Bangsa (Abraham – Ishak – Yakub)
Periode ini adalah awal sejarah bangsa Israel yang dimulai dari panggilan Abraham sampai dengan kisah Yakub.
Dalam tahun inilah Bapa-bapa bangsa hidup. Sebagian kisah mereka tersimpan dalam Kej 12 – 50. Kisah ini kemudian diteruskan secara lisan turun temurun

~ 1600 – 1225 SM : Kisah Bangsa Israel
Kisah bangsa Israel mengungsi ke Mesir, perbudakan di Mesir, pembebasan dari Mesir sampai Perjanjian di Sinai.
Kisah-kisah tersebut juga disampaikan secara lisan.
Mungkin sekali 10 perintah Allah dalam rumusan yang pendek sudah ditulis pada masa ini sebagai pedoman hidup.

~ 1225 – 1030 SM : Perebutan Tanah Kanaan dan zaman Hakim-hakim
Pada periode ini, bangsa Israel merebut tanah Kanaan yang diyakini sebagai Tanah Terjanji dibawah pimpinan Yosua dan kehidupan bangsa Israel di tanah yang baru di bawah para tokoh yang diberi gelar Hakim. Hakim-hakim itu antara lain adalah Debora, Simson dan sebagainya

~ 1030 – 930 SM : Periode Raja-raja
Pada periode ini bangsa Israel memasuki tahap baru. Mereka mulai menganut sistem kerajaan yang diawali dengan Raja Saul, kemudian digantikan oleh Raja Daud dan diteruskan oleh Raja Salomo, Putra Daud. Masa ini bangsa Israel menjadi cukup terkenal dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Pada jaman Raja Saul, Daud dan Salomo, bagian-bagian Kitan Suci Perjajian lama mulai ditulis yaitu kisah penciptaan manusia, jatuh dalam dosa, bapa bangsa, kisah para raja, beberapa bagian mazmur, dan hukum-hukum.

~ 930 – 722 SM : Kerajaan Israel dan yehuda
Sesudah Raja Salomo wafat, kerajaan Israel terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan Utara (Israel) dan kerajaan Selatan (Yehuda).
Kerajaan Utara hanya berlangsung sampai 722 SM. Pada periode ini dilanjutkan dengan penulisan Kitab-kitab Suci Perjanjian Lama yang melengkapi cerita-cerita Kitab Taurat Musa serta beberapa tambahan hukum.
Disamping itu, pada periode ini mulai muncul pewartaan para nabi dan kisah para nabi seperti Elia dan Elisa, Hosea, Amos. Beberapa bagian pewartaan para nabi mulai ditulis. Pada masa ini, beberapa kumpulan hukum perjanjian mulai diterapkan dan ditulis. Kita dapat membacanya dalam kitab ulangan.

722 – 587 SM : Kerajaan Yehuda
Kerajaan Yehuda masih berlangsung sesudah kerajaan Israel jatuh. Kerajaan Yehuda masih tetap berdiri kokoh sampai akhirnya mereka dibuang ke Babilon pada tahun 587 SM.
Pada masa ini beberapa tradisi tertulis tentang kisah bapa-bapa bangsa mulai disatukan. Demikian juga, pewartaan para nabi mulai ditulis dan sebagian diteruskan dalam bentuk lisan. Pada masa ini juga muncul tulisan tentang sejarah bangsa Israel, beberapa bagian dari Mazmur, dan Amsal.

~ 586 – 539 SM : Jaman Pembuangan Babilon
Orang-orang Israel yang berasal dari Kerajaan Yehuda hidup di pembuangan Babilon atau Babel selama kurang lebih 50 tahun.
Pada masa ini, penulisan Kitab Sejarah dilanjutkan. Muncul pula tulisan yang kemudian kita kenal dengan kitab Ratapan. Demikian pula halnya dengan nabi-nabi, pewartaan para nabi sebelum pembuangan ditulis pda masa ini.
Pada periode ini juga muncul para imam yang menuliskan hukum-hukum yang sekarang masuk dalam Kitab Imamat.

538 – 200 SM : Masa sesudah pembuangan
Sesudah pembuangan Bangsa Israel diijinkan pulang kembali ke tanah airnya oleh raja Persia yang mengalahkan Kerajaan Babilon.
Pada masa ini kelima kitab Taurat telah diselesaikan. Juga kitab-kitab Sejarah Yosua, hakim-hakim, 1-2 Samuel, dan Raja-raja sudah selesai ditulis. Kitab-kitab para nabi pun sudah banyak yang diselesaikan. 
Dari ratusan nyanyian, akhirnya dipilih 150 mazmur yang kita terima sampai sekarang. 
Dan pada masa ini muncul pula beberapa tulisan Kitab Kebijaksanaan.

200 SM – 0 : Dua Abad Terakhir
Pada masa ini dituliskanlah kitab-kitab seperti : Daniel, Ester. Yudit, Tobit, 1,2 makabe, Sirakh dan Kebijaksanaan Salomo

APA YANG DIWARTAKAN PERJANJIAN LAMA

- Sebelum berbentuk sebuah buku, Perjanjian Lama merupakan suatu pengalaman manusiawi dan rohani, pengalaman akan Allah yang memanggil umat yang dipilih-Nya, dan membuat perjanjian dengan mereka.

- Umat terpilih ini menjadi saksi akan janji Allah ditengah bangsa-bangsa. Perjalanan Allah dengan bangsa Israel akan berlangsung selama berabad-abad.

- Perjanjian Lama merupakan kisah dimana Allah berbicara kepada kita tentang diri-Nya lewat saksi-saksi yang dipilh-Nya sendiri diantara umat-Nya, yaitu Israel.

- Perjanjian Lama mengisahkan bagaimana Allah mempersiapkan manusia, dan khususnya bangsa Israel, untuk mengenal dan menyambut, dalam diri Yesus, Dia yang mengadakan Perjanjian dengan manusia, suatu Perjanjian yang tak terselami dan mengagumkan.

REFLEKSI PERJANJIAN LAMA


1. Mengenal Allah
2. Mengenal diri kita
3. Mengenal keadaan kita

KESIMPULAN AKHIR
- Setelah pada jaman dahulu Allah berulang kali dan dalam berbagai cara berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi, maka pada jaman ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan anak-Nya (Ibr 1:1)
- Kita bisa melihat betapa sabarnya Allah untuk menyatakan diri-Nya, dan betapa sabarnya Ia mempersiapkan umat-Nya untuk berjumpa dengan Yesus, Putra Allah yang menjadi manusia.