LEMBATA SEJAUH PANDANGAN KU
Tulisan ini sudah terbit di FB Sejak 2015
Nama Lembata ditautkan sebagai nama sebuah pulau dan juga sebuah kabupaten. Nyatanya, Lembata memang sebuah kabupaten yang berwujud pulau.
Luasnya tak besar, yakni sekira 1.266,39 kilometer persegi tetapi cukup besar untuk sebuah petualangan alam, budaya, serta wisata religi yang hampir sulit dipersandingkan.
Gambar ini hanya pemanis |
Lembata merupakan bagian dari gugusan Pulau Solor. Letaknya tidak jauh dari ujung timur Pulau Flores dan merupakan bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain Lembata, di sekitar pulau ini terdapat beberapa pulau mahsyur lainnya seperti gugusan kepulauan Alor, Adonara, Solor, dan tentunya Flores yang eksotis.
Nama Lembata sendiri asalnya berasal dari sejarah masyarakatnya yang datang dari Pulau Lepan Batan. Sebutan penduduk yang semula Orang Lomblen berubah menjadi Orang Lembata.
Bertolak dari hal diatas, para pembaca yang budiman, saya merasa bangga ketika kata-kata yang di ucapkan bapak GUBERNUR NTT begitu tidak terpikirkan dan tidak pernah ku bayangkan disaat ia mengutarakan ' LEMBATA The Last Paradise '.
busettt..!!!!!!!
tak puas dengan ucapan pak gubernur akhirnya saya yang sudah 7 tahun berdomisili di Kota Kupang, akhirnya pulang ke Lembata untuk melihat dan merasakan 'surga terakhir' itu.
Bangga ku kepada Lembata teramat, hingga membuat ku bingung memilih warna tinta penaku tuk mengukir nya, dan mungkin ia pun malu meneteskan dirinya di atas kertas putih karena takut salah mengukir surga itu.
Berawal dari Utan Onen di Lewo ulun Lela Koli, Tanah Weran Nara Wayong (NAPAULUN), selama seminggu itu saya mengikuti Ritual adat yang sarat makna dan penuh dengan nuansa kekeluargaan.
pesta kacang yang lazim ini, terjadi pada bulan Agustus, setelah BELEN RAYA SUKU MANUK mulai ohong gapu hingga bokel kewokel. Sungguh hal yang menarik perhatian saya.
Tak kalah indahnya ketika hawa panas dan bisikan angin mengusik sepiku hingga mengajaku berdansa besama batu-batuan yang tergelejak melumati tubuh Ile Ape dengan banggaku ini 16 agustus 2015 saya bersama teman-teman serta belen Raya, menapaki bebatuan hitam akibat magma yang membeku itu menuju puncak gunung ILE APE.
Luar biasa memang ketika kami sampai di puncak gunung dan menyaksikan terbitnya mentari pagi di kaki gunung uyelewun.*Cah