Makam Imam Patiduri (Pengembang Islam Abad 13 di Solor)/Sumber: Murtadlo (2015). |
Jika anda membaca artikel sebelumnya maka anda akan menemukan suatu kisah yaitu sultan Menanga yang dengan keberaniannya mengusir Portugis dari Solor terutama wilayah Lohayong. Dia adalah Kaicili Pertawi yang ceritanya melegenda sampai saat ini. Namun beberapa literatur mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada Imam Patiduri.
Mengenai masuknya Islam di Nusa Tenggara Timur sendiri menurut Murtadlo 2015, mengungkapkan bahwa diawali dengan kehadiran Syahbuddin bin Salman Al Farisi (Sultan Menanga) yang sudah datang pada tahun 1613.
Namun penjelasan ini tidak kita terima begitu saja pasalnya ada argumen lain yang mengatakan bahwa Syahbudin sesungguhnya berasal dari Palembang. Apa hubungannya? Karena nama "Menanga" diduga merupakan kata yang diambil dari kata "Menangi" sebuah nama wilayah di pusat kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Kemudian untuk membedakannya maka dilakukan penyebutan berbeda untuk wilayah di Solor dengan kata "Menanga".
Ada keyakinan oleh orang Menanga sendiri bahwa kehadiran Islam di Solor sendiri dilakukan oleh Sayyid Rifaduddin Al Fatih atau lebih dikenal dengan nama Jou Imam Patiduri pada tahun 1300-an. Karena sampai saat ini ada anak cucu keturunan Imam Patiduri di Menanga dan adanya makam Imam Patiduri. Letak makam ini berada pada bagian atas benteng Sultan Menanga. Ia diperkirakan datang dari Hadramaut ke wilayah ini pada tahun 1300-an.
Namun, jika anda membaca catatan sejarah katolik ada tiga orang Misionaris yang datang dari Malaka ke Solor pada tahun 1561 sudah ada penduduk yang beragama Islam. Juga bukti lain adanya pembunuhan pastor oleh orang-orang yang murtad saat itu. Keterangan ini akan sangat berbeda jika masuknya Islam ke Solor ditarik dari kehadiran Sultan Menanga yang baru hadir di daerah ini pada tahun 1598. Maka Portugis sudah mendirikan Benteng Lohayong pada tahun 1566 sebelum Islam datang. Menurut Murtadlo 2015, makam imam Patiduri membuktikan bahwa Islam telah datang ke Solor sebelum kedatangan Portugis dan Belanda.
Imam Patiduri sendiri diperkirakan tinggal dan menyebarkan Islam di Watampao di pulau Solor dan sekitarnya serta memimpin perlawanan terhadap kehadiran Portugis. Akan tetapi ketika ada bencana banjir besar, sehingga tempat itu hanyut kelaut. Imam Patiduri sendiri konon hanyut juga ke laut dan ditemukan tengah terapung diatas barang-barang di laut dan diselamatkan oleh nelayan ke Menanga.
Sekian kisah singkat mengenai Imam Patiduri.
Murtadlo. 2015. Situs Menanga Solor Flores Timur: Jejak Islam di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kemenag.