-->

Negara Termiskin di Dunia (Burundi); Negara Dengan Dua Ibukota

advertise here

Negara termiskin di dunia sering kali diukur berdasarkan tingkat pendapatan per kapita, akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta indeks pembangunan manusia. Meskipun daftar ini dapat berubah dari waktu ke waktu, beberapa negara yang sering disebut sebagai negara termiskin di dunia termasuk:

Gambar Burundi
Gambar: Tarian Masyarakat Burundi

Burundi

Secara geografis, negara Burundi terletak di Afrika Timur dimana berbatasan dengan Rwanda di utara, berbatasan dengan Tanzania di sebelah selatan dan timur serta berbatasan dengan  Republik Demokratik Kongo dan danau Tanganyika di sebelah baratnya. 

Burundi memiliki dua ibukota yaitu kota Gitega sebagai ibukota politikal dan kota Bujumbura sebagai ibukota finansial.

Terletak di Afrika Timur, Burundi adalah salah satu negara termiskin di dunia dengan tingkat pendapatan per kapita yang rendah. Dikumpulkan dari berbagai sumber, pendapatan per kapita Burundi adalah 840 dollar AS (sekitar Rp 13 juta). 

Dibandingan dengan Indonesia, berdasarkan data BPS, PDB per kapita Indonesia pada 2023 sebesar 4.919,7 dollar AS atau setara sekitar Rp 75 juta.

Masalah konflik, kemiskinan, dan ketidakstabilan politik telah menjadi tantangan utama bagi negara ini. Untuk nilai tukar per tanggal 1 Mei 2024 yaitu 1 (satu) Franc Burundi sama dengan Rp. 5,63 (Lima Koma Enam Puluh Tiga Rupiah). 

Pendapatan Pemerintah terakhir Burundi yakni 211599.24 Franc Burundi atau setara dengan Rp. 1.199.943,-.

Selain sebagai negara termiskin di Dunia, Burundi sering diguncang perang saudara diamana berlangsung selama belasan tahun. Perang saudara ini tidak lain tidak bukan yakni antaran etnis Tutsi dengan etnis Hutu. 

Sejak merdeka pada 1962, etnis Tutsi dengan etnis Hutu sebenarnya sudah bersitegang. Perang saudara benar-benar pecah pada 1994 dan membuat Burundi menjadi salah satu tempat dengan konflik paling keras di Afrika.

Burundi
Gambar: Perumahan di Burundi


Masalah Pagan di  Burundi

Beberapa pendorong kerawanan pangan di Burundi antara lain kemiskinan, pertumbuhan penduduk yang cepat, kerentanan terhadap iklim, akses air bersih yang buruk, dan buruknya akses kesehatan dan pendidikan.

Prevalensi tinggi penyakit menular, kurangnya keragaman dalam pola makan dan kebersihan yang buruk membuat situasi semakin buruk (World Food Programme, 2022). 

Selain itu, negara ini juga kerapkali dilanda bencana banjir dan tanah longsor. Pada November 2021, diperkirakan ada 25.475 rumah tangga yang mengungsi atau sekitar 85% mengungsi akibat bencana alam dan perubahan iklim yang intens (International Organization for Migration, 2021).

Transportasi di Burundi

Kebanyakan masyarakat pedesaan di Burundi mempunyai alat transportasi sepeda, dan hanya satu sampai dua orang yang mempunyai sepeda motor, dan truk. Tidak banyak informasi yang diketahui mengenai transportasi di Burundi.

Negara ini sering kali memerlukan bantuan internasional dan upaya pembangunan yang berkelanjutan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Red
 
close