Gambar: Istimewah |
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, telah mengumumkan rencananya untuk melakukan kajian ulang terhadap program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan.
Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis dalam mengoptimalkan efektivitas program dan memastikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Oleh karena itu belum dapat dipastikan kapan BLT ini akan cair. Padahal pada Maret lalu, Airlangga mengatakan bantuan tersebut akan dibayar untuk tiga bulan sekaligus sebelum lebaran. Sehingga, penerima akan mendapatkan total bantuan sebesar Rp 600 ribu.
Dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian-Jakarta pada hari Senin (22/4), Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa “Terkait BLT mitigasi risiko pangan, kita sedang melihat seluruh postur anggaran daripada APBN kita.”
Airlangga pun tak memberi penjelasan lebih lanjut mengenai kapan BLT tersebut akan cair. Ia hanya menekankan bahwa tidak ada kendala dalam pencairan bantuan tersebut. Bahkan anggarannya sudah disiapkan pemerintah. “Engga ada kendala, anggarannya pasti ada. Tunggu saja,” ujar Airlangga.
"Jumlah anggaran secara keseluruhan adalah Anggaran Rp 11,3 Triliun selanjutnya akan diberikan kepada KPM sebanyak Rp 200 ribu per bulan dan kita baru anggarkan yang disetujui Menteri Keuangan. Kemudian dievaluasi tiga bulan. Jadi sampai bulan Maret dulu, nanti kita evaluasi, baru berikutnya nanti kita lihat kembali," ujarnya. BLT tersebut untuk menggantikan program BLT El-Nino.
Sedangkan Pemerintah telah merealisasikan penyaluran BLT El Nino senilai Rp 6,72 triliun sampai dengan 21 Desember 2023 dari total Rp 7,52 triliun. Periode penyaluran BLT ini diberikan selama dua bulan, yakni bulan November dan Desember 2023.
Pada 2024, bantuan langsung tunai (BLT) untuk 18,8 juta KPM itu berbeda dengan bantuan pangan beras yang diberikan kepada 22 juta KPM. Walau begitu, Airlangga berharap bantuan ini dapat menopang ekonomi nasional. "Dengan adanya perlindungan daya beli masyarakat, maka tingkat konsumsi masyarakat juga akan tetap berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi," kata Airlangga.
Selanjutnya Airlangga menjelaskan bahwa program perlindungan sosial terus berjalan dan dilaksanakan secara reguler untuk menghadapi berbagai kerentanan tekanan ekonomi. Bantuan langsung tunai tersebut akan diberikan selama tiga bulan, yakni bulan Januari hingga Maret 2024. Kemudian, akan dilakukan evaluasi setelah penyaluran bantuan. Red