Gambar Salah Seorang Petani di Koliwolor Sedang Mempersiapkan Lahan Untuk Penanaman Jagung, Sumber: Negeri Paus Blog |
"Kami sudah menyiapkan lahan, namun bibit untuk musim tanam tahun ini belum di datangkan," kata Charles Paokuma salah seorang petani, di Koliwolor, Minggu.
Ia telah menyiapkan lahan seluas 5000 meter persegi untuk kebutuhan tanaman pangan, seperti jagung, Ubi serta jenis palawija lainnya.
Nada optimistisme serupa juga datang dari Desa Bunganuda, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.
"Kami hanya berharap hujan segera turun agar semua areal yang ada bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan tanaman," ujarnya.
Kalau musim tanam sebelumnya tidak semua lahan digunakan untuk menanam, karena kemarau panjang yang telah melanda sebagian besar daerah ini.
Paokuma mengatakan luasan lahan sawah tadah hujan miliknya itu sekitar 5000 meter persegi umumnya menggunakan air hujan.
Ia mengatakan, jika ada upaya pemerintah untuk membangun sumur bor di lokasi lahan tadah hujan ini, maka produksi komoditas bukan hanya tanaman pangan tapi juga hortikultura.
Dia mengatakan, untuk produksi hasil panen jagung pada tahun ini hanya berkisar 1,1 ton sampai 1,5 ton dalam satu hektare sawah tadah juhan yang ditanam.
Pada musim normal dengan kecukupan air yang baik, Paokuma mengaku seluruh lahan miliknya seluas 1 Hektar yang terpisah-pisah itu dapat berproduksi 1.7 ton.
Pada musim tanam lalu lahan yang dimanfaatkan hanya seluas 2000 meter persegi saja, karena suplai air tidak cukup untuk memenuhi seluruh lahan yang ada.
"Bisa dihitung lahan garapan yang dimanfaatkan hanya 2000 meter persegi dengan setiap meterpersegunya berpoduksi 0,5 - 0,8 kg saja. betapa kecil hasil panennya kali ini," katanya.