Kerajaan Lamakera sendiri berada di pulau Solor tepatnya terdapat di sebelah Timur dari arah Kerajaan Lohayong. Kerajaan Lohayong sendiri terdapat sebuah Benteng yang menjadi perebutan antara Portugis dan Belanda serta Persekutuan Kerajaan Solor Watan Lema. Karena itu Kerajaan Lamakera dan Kerajaan Lohayong merupakan dua kerajaan Islam yang terbesar di pulau Solor.
Selain itu Lamakera juga menjadi tempat pertama yang disinggahi oleh Kaicili Pertawi yang kemudian menjadi Sultan Menanga. Sultan Menanga ini kemudian menyiarkan agama Islam di sekitar Pulau Solor. Menanga sendiri, berlokasi diantara perbatasan Lamakera dan Lohayong.
Jika anda ke Lamakera dari Larantuka, waktu yang anda butuhkan untuk menepuh perjalanan ini kurang lebih tiga jam mengingat Letak Lamakera yang paling ujung timur Solor.
Untuk penyebrangan dari Larantuka ke Lamakera sendiri anda harus menaiki Kapal Motor Perahu yang berangkat satu kali sehari. Ada juga dua Kapal Motor Perahu lainnya yang menuju Solor, namun berlabuh di dermaga lain. Ketika anda turun di dermaga lainyya itu maka anda harus menggunkan jasa Ojek ke Lamakera dengan waktu tempuh 1 jam.
Lamakera merupakan tempat dengan perkembangan pendidikan dan kebudayaan yang paling dinamis diantara kerajaan-kerajaan Solor Watan Lema lainnya. Menurut Murtadlo (2015), "gerakan pendidikan Islam yang berpengaruh di NTT lahir dari Lamakera ini dipelopori oleh Abdul Syukur (Putra raja Lamakera, Ibrahim Dasi). Selain itu, saat ini di Lamakera dibangun masjid terbesar dan termegah di NTT."
Sekian kisah singkat tentang Lamakera.