-->

Teknik Pembuatan Bokhasi dan Aplikasinya Secara Benar

advertise here

Cara Pembuatan Bokhasi

Edittor: Silverius


Apa itu Bokhasi?

Bokhasi adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses fermentasi atau peragian dari bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergaji, jerami, kotoran hewan atau pupuk kandang, dan bahan organik lainnya.

Bahan-bahan tersebut kemudian difermentasi dengan menggunakan bantuan micro organisme activator atau MOL yang mengandung berbagai macam unsur hara mikro dan makro, serta mengandung bakteri yang berfungsi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, sehingga MOL dapat digunakan sebagai dekomposer, maupun pupuk hayati.

Cara Pembuatan Bokashi yang benar



Manfaat Bokhasi 

Bokashi dapat memperbaiki struktur tanah yang sebagian besar telah menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus. Selain itu bokashi juga terbukti dapat meningkatkan kesuburan tanah serta dapat meningkatkan produktivitas tanaman meskipun efek ini baru dapat dirasakan setelah bertahun- tahun penggunaan.


Secara fisik bokashi dapat menggemburkan tanah sehingga ruang gerak akar akan bertambah luas, secara kimia bokashi dapat menaikkan pH tanah, sehingga ketersediaan unsur hara menjadi semakin mudah bagi perakaran tanaman.

Secara biologis bokasi dapat meningkatkan populasi mikroorganisme fermentasi dan sintetik sehingga pertumbuhan penyakit dan serangan hama dapat ditekan. Bokashi juga berfungsi sebagai alat pengendali biologis dalam menekan penyakit tanaman, yaitu dengan cara menghambat pertumbuhan penyakit melalui proses alami dengan meningkatkan kegiatan kompetitif dan antibiotik di dalam in okulon (Wididana, 1998).

Macam-macam Bokhasi :

- Bokhasi Jerami
- Bokhasi Pupuk Kandang
- Bokhasi pupuk kandang arang
- Bokhasi pupuk kandang tanah
- Bokhasi cair

Cara Membuat Bokhasi Jerami

- Bahan Jerami 200 Kg (dipotong sepanjang 5-10 cm)
- Dedak 10 Kg
- Sekam 200 Kg
- Gula pasir/Gula merah 0,5 Kg
- MOL 1 Liter
- Air 20 liter

Cara Pembuatan Larutkan MOL dan Gula ke dalam 20 liter air dalam suatu wadah, kemudian jerami, dedak dan sekam dicampur secara merata. Setelah itu siramkan larutan MOL dan Gula secara perlahan ke dalam adonan secara merata.

Adonan digundukkan di atas ubin/bak yang kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian tutup rapat dengan karung goni/terpal selama 4-7 hari. Pertahankan suhu gundukan adonan kisaran 40-50°C dengan mengaduk adonan setiap hari. Suhu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan bokhasi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam. Setelah 4 - 7 hari, Bokhasi telah selesai terfermentasikan dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

Cara Membuat Bokashi Pupuk Kandang :

- Bahan Pupuk Kandang 200 Kg
- Dedak 10 Kg
- Arang sekam/serbuk gergaji 100 Kg
- Gula pasir/Gula merah 0,5 Kg
- MOL 1 Liter
- Air 20 liter

Cara Pembuatan 

MOL dan Gula ke dalam 20 liter air, kemudian pupuk kandang, dedak dan arang sekam dicampur secara merata. Setelah itu siramkan larutan MOL dan Gula secara perlahan ke dalam adonan secara merata.

Adonan digundukkan di atas lantai/ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian tutup rapat dengan karung goni/terpal selama 4- 7 hari.

Pertahankan suhu gundukan adonan kisaran 40-50'C dengan mengaduk adonan setiap hari. Suhu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan bokhasi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukkan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.


Aplikasi Bokhasi 

Pembuatan Bokhasi yang berhasil dicirikan oleh tumbuhnya jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokhasi yang berbau busuk, maka pembuatan bokhasi gagal.

Bokhasi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokhasi ingin disimpan, maka bokhasi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dianginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokhasi dapat dikemas di dalam kantong plastik.

Bokhasi digunakan sebagai pupuk dasar dengan perbandingan 1 : 1 (1 ember bokhasi dicampur dengan 1 ember tanah). Sedangkan untuk tanaman tahunan seperti tanaman perkebunan, maka bokhasi sebanyak 2 kg dicampur dengan tanah yang ada lalu dibenamkan kembali ke dalam lubang tanam.

Sumber: BPTP Kalimantan Barat