Sekilas Cerita Saat Penelitian Terapan Di Tiga Kecamatan

Cerita Singkat Pengalaman Saat Penelitian Terapan


Negeripaus.blospot.com - Penelitian memang suatu proses yang harus dilalui oleh mahasiswa Jenjang D-IV, S1, S2, dan S3, juga buat para peneliti yang mau menulis jurnal. Karena merupakan suatu syarat agar kita dapat memperoleh data yang akurat di lapangan demi menunjang tulisan ilmiah kita. 

Sudah barang tentu ada kesulitan yang dihadapi saat melakukan pengambilan data itu. Namun pasti juga ada cerita menarik di baliknya. Oleh karena itu saya akan menceritakan sedikit Pengalaman mengenai hal itu.

Cerita dimulai saat saya selesai seminar proposal penelitian terapan. Setelah selesai seminar proposal penelitian terapan, saya melakukan beberapa perbaikan atau revisi di beberapa bagian tulisan ilmiah itu. Bagi saya Penelitian ini lumayan susah. Karena metodologi penelitian terapan yang saya gunakan bukan hanya kualitatif tapi juga kuantitatif dengan begitu dapat dikatakan bahwa Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif.

Lumayan susah untuk di gunakan sebagai metode dalam penelitian terapan.
Pada tahun 2020 bulan Maret, saya berangkat menuju ke tempat penelitian. Saya harus menggunakan transportasi laut dengan menempuh waktu sekitar 12 jam. 

Saat sesampainya di lokasi penelitian, pemerintah saat itu mengumumkan pembatasan sosial berskala besar.

Saya mulai kesulitan untuk mendapatkan Data. Disini saya merasakan sensasi yang luar biasa. 
Maaf saya bercanda saja.

Hari pertama saya memberanikan diri untuk pergi ke tempat penelitian pertama.
Desa pertama yang saya kunjungi adalah desa Ile Kimok. Singkat cerita saya di terima untuk melakukan pengambilan data disitu. Begitu sampai Desa ketiga.

Saat hendak melakukan pengambilan data di Desa Keempat, saya tidak bisa masuk sebab ada pembatasan sosial berskala Desa dalam istilah saya. 

Saya pun memberikan informasi tentang Penelitian Terapan yang tengah saya jalani dan berhasil mengambil data disitu.
Gambar wawancara dengan seorang wanita di kebun
Gambar: Cahrles P., Sedang Melakukan wawancara dengan seorang petani


Setelah berhasil mengambil data disitu, saya tidak langsung selesai. Namun, pasti ada tahapan tertentu yang harus dilalui yakni analisis data dan analisis objek yang diteliti di laboratorium.

Tentu saja, menganalisis sampel tanah membutuhkan waktu lama dan biaya yang dikeluarkan untuk analisis lumayan besar.
Namun, jalani saja karena itu semua merupakan salah satu dari sekian banyak proses. 

Nikmati saja, Tuhan tidak pernah menukar jatah setiap manusia. Masing-masing sudah diatur oleh Dia.

Sekian dulu cerita Singkat Pengalaman mengenai penelitian terapan yang saya lakukan. Terima kasih atas perhatiannya.

Sumber: negeri paus blog.


NegeriPaus

Perkenalkan nama saya Yohanes Karolus Silverius. Saya lulus dari Politeknik Pertanian Negeri Kota Kupang, Program Studi Teknologi Industri Hortikultura pada tahun 2020 dengan gelar Sarjana Terapan Pertanian (S.Tr.P). Kemudian mulai bekerja di Instansi Pemerintahan Pada tahun 2021. Pada Instansi Pemerintahan saya pernah bekerja sebagai Operator, saya bertugas di kantor Instansi pemerintahan selama 2 tahun, dan telah menangani beberapa program pemerintahan dan mengelola website desa dan menjual produk template blog ke berbagai mitra dan perusahaan besar. Silahkan hubungi saya pada blog: https:negeripaus.blogspot.com

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post

Contact Form