Gambar: Istimewah |
Namun sebelum menjelajah lebih jauh, sebaiknya kita mengenal bahasa Lamaholot secara singkat berikut.
Bahasa Lamaholot adalah bahasa yang digunakan oleh suku Lamaholot yang meliputi Flores Timur Daratan, Adonara, Solor, dan Lembata serta Alor sebagian. Penuturnya tersebar dari ujung timur Flores hingga barat Lembata, termasuk kantung-kantung di pantai utara Pantar, barat laut Alor, dan pulau-pulau sekitarnya.
Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia dan memiliki beberapa dialek yang berbeda. Menurut Ethnologue, ada sekitar 180.000 penutur bahasa Lamaholot pada tahun 2010. Bahasa ini menunjukkan bukti substratum Papua (non-Austronesia), dengan sekitar 50% leksikon yang tidak berasal dari Austronesia.
Itulah gambaran singkat mengenai Bahasa Lamaholot. Berikut disajikan sastra adat Lamaholot Dialek (Nari) Napaulun. Nari atau dialek Napaulun ini merupakan dialek dari salah satu kampung di wilayah Pulau Lembata, Ile Ape, Napaulun. Napaulun sendiri mempunyai makna secara lian namang: Lewo Ulun Lelakoli, Tana Weran Narawayong. Tanpa memperpanjang lagi, berikut kita simak.
- Mengenang orang yang sudah meninggal
- Ama Dèwa Lerawulañ, Raya Dato’ Tanaèkañ, pia kenapa wato bala, kamè paha kayo krus hala’ wati.. pia kenala parak matañ, kamè hadiñ hada’ padu sinha tenaro jawha..... Nato pana teti lèika papa limaka lola, gèrè tobola tèti selaga bala lèdañ sorga lango sora... tobo semumuka hama-hama ro’oñ Ama Tuan Lera Wulan teti wutuñ muru kuhuk, tèti belèdañ lodañ loloñ sorga santo..... Artinya: Tuhan Raja Semesta Alam, di atas tanah ini, kami belum bisa mempersebahkan salib hidup kami, diatas wadas ini semata-mata kami persembahkan lilin buatan tangan manusia... Kami kirimkan kehadiratmu agar menjadi persembahan cahaya bagi Jiwa-jiwa di api pencucian........
Gambar: Istimewah |